Harga Bunga Mawar di Temanggung Meroket, Tembus Rp 350 Ribu per Kilogram

Konten Media Partner
22 Maret 2023 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual bunga mawar di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Rabu (22/3/2023). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penjual bunga mawar di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Rabu (22/3/2023). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Hingga H-1 Ramadhan, atau tepatnya Rabu (22/3/2023) sore masyarakat di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih banyak yang melakukan ziarah kubur atau nyekar di makam leluhur atau keluarga. Bahkan, masih ada beberapa dusun yang menggelar tradisi nyadran sebelum Ramadhan. Guna keperluan itu warga membutuhkan bunga mawar untuk tabur bunga di makam.
ADVERTISEMENT
Rini (62) penjual bunga di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung mengatakan, tingginya permintaan bunga mawar membuat persediaan barang menipis sehingga harga pun meroket tembus diangka Rp350 ribu per kilogram. Harga itu jauh di atas normal, sebab di hari biasa per kilogram dikisaran Rp30 ribu hingga Rp 40 ribu.
"Harganya masih tinggi sampai Rp350 ribu per kilogram, memang karena banyak permintaan sebab masyarakat jelang Ramadhan itu kan banyak untuk nyadran, untuk ziarah atau nyekar ke makam leluhur atau keluarga. Saya dapat barangnya juga sulit ini aja rebutan, dari Magelang dan Bandungan Semarang," katanya kepada Tugu Jogja, Rabu (22/3/2023) petang.
Dikatakan kenaikan harga mulai terjadi dua pekan lalu, seiring banyaknya masyarakat menggelar tradisi nyadran. Harga pun merangkak naik, mulai dari Rp30 ribu, ke angka Rp 40 ribu, Rp 50 ribu hingga tembus Rp100 ribu. Tertinggi harga berada dikisaran Rp250 ribu hingga Rp 350 ribu.
Penjual bunga mawar di Pasar Kliwon Rejo Amertani Temanggung, Rabu (22/3/2023). Foto: ari/Tugu Jogja
"Sampai sore ini masih banyak warga yang mencari bunga mawar biasanya dicampur sama pandan buat nyekar sebagaimana tradisi orang Jawa di sini. Besok kan sudah puasa. Karena mahal ya akhirnya banyak yang beli ons, per ons nya bisa Rp50 ribu, kalau pas hari biasa harga per ons itu paling Rp4.000," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Siti Marpuah (65) warga Desa Sidotopo, Kecamatan Kaloran menuturkan, tetap membeli bunga mawat meski harganya melambung. Hal itu karena ia dan keluarganya membutuhkan untuk keperluan nyadran dan nyekar di makam leluhurnya.
"Ya mahal tapi tetap membeli karena butuh, sore ini terakhir mau ke makam, besok sudah puasa. Istilahnya kita menghormati leluhur, sebagai pengingat mati juga. Yang terpenting mendoakan para leluhur dan kita bersiap-siap bersih diri lahir batin sebelum besok berpuasa," terangnya. (ari)