Konten Media Partner

Hidupkan Bantaran Sungai, Dinas Pertanian Kota Jogja Tanam Ratusan Kelengkeng

11 Oktober 2024 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanaman bibit kelengkeng varietas Kateki di bantaran sungai Winongo, Tegalrejo, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (11/10/2024).Foto: Hadid H.
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman bibit kelengkeng varietas Kateki di bantaran sungai Winongo, Tegalrejo, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (11/10/2024).Foto: Hadid H.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Pertanian Kota Jogja tanam ratusan bibit pohon kelengkeng varietas Kateki di bantaran Sungai Winongo, Tompeyan, Tegalrejo, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (11/10/2024).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 200 bibit kelengkeng yang ditanam. Bersama warga dan juga personil dari Satpol PP Kota Jogja pihaknya mengerahkan tenaganya untuk melakukan penanaman.
Kepala Dinas Pertanian Kota Jogja, Sukidi menyampaikan jika bibit kelengkeng memiliki nilai ekonomi tinggi dan umur yang lebih lama. Ia menyebut buah kelengkeng yang ditanam tersebut baru bisa dipanen setelah 9 bulan perawatan.
“Kalau kami hanya membantu menanam dan memberikan pupuk. Untuk pemanfaatan kedepannya kami serahkan ke masyarakat,” katanya saat diwawancarai.
“Ia menyampaikan pupuk yang digunakan merupakan pupuk kandang buatan (organik) yang diproduksi dari sampah plasma pisang. Ini juga sebagai upaya kami untuk ikut mengendalikan sampah,”jelasnya.
Sementara itu, Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo, Antariksa Agus Purnama menyampaikan akan membranding Kampung Tompeyan sebagai kampung kelengkeng yang dipusatkan di bantaran Sungai Winongo.
ADVERTISEMENT
“Kita akan menggerakkan masyarakat untuk nanti bisa menikmati hasil nya. Tapi sebelum itu melakukan terlebih dulu melakukan pemeliharaan. Ini juga untuk menumbuhkan keramaian guna mengantisipasi masalah sosial di bantaran sungai.” katanya.
Kawasan bantaran sungai Winongo yang juga menjadi perlintasan kereta di atasnya dan lokasinya yang tertutup membuat warga resah dengan perilaku negatif yang beberapa kali diketahui warga seperti mabuk dan pacaran.
Saat ditanya terkait dampak relokasi Bong Suwung yang membuat Bantaran Sungai Winongo untuk berpindah disebutnya hingga saat ini belum ada laporan. Kendati begitu pihaknya turut mengantisipasi jika hal tersebut bisa mungkin terjadi.
Pasalnya pasca dilakukan penggusuran oleh PT KAI Daop 6 Yogyakarta untuk emplsement Stasiun Tugu, penduduk Bong Suwung menyebar di berbagai wilayah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, puluhan kepala keluarga di Bong Suwung sebelumnya juga salahsatunya terkenal dengan lokasi prostitusi yang dimanfaatkan sebagai penghidupan sehari-hari
“Kalau kita tarik ke Timur ini langsung ketemu Bong Suwung (sebelum penggusuran), ini (jembatan) sebagai akses sarana perlintasan manusia ke sana. Kita mengantisipasi saja agar wilayah kita yang berbatasan dengan Gedongtengen tidak ada kasus seperti itu (Bong Suwung). (Hadid Husaini).