Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Ketua Relawan Jokowi soal Pencabutan Izin Diskusi di UGM: Sudah Tepat
14 Oktober 2018 14:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJo), sekaligus alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, HM Darmizal menilai pencabutan izin dari pihak kampus UGM atas digelarnya rencana seminar kebangsaan bertema 'Kepemimpinan Era Milenial' di Auditorium Fakultas Peternakan UGM kemarin sudah tepat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kampus adalah tempat berkumpulnya kaum intelektual dan tokoh- tokoh yang berkualitas, manusia cendekiawan yang memiliki hati nurani dan pandangan hidup universal yang melihat jauh ke depan bagi kepentingan anak cucu dan masa depan bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu saya kira pihak kampus UGM sudah melakukan kajian dan mengambil keputusan yang tepat sehingga membatalkan izin acara diskusi itu. Karena acara itu bukan dilakukan sitivas akademika UGM," ujarnya, Minggu (14/10/2018).
Sebelumnya, pada Jumat (12/10/2018) Kampus UGM memberikan klarifikasi soal pembatalan seminar kebangsaan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM yang menghadirkan pembicara Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan. Kedua pembicara itu adalah eks menteri era Jokowi yang kini menjadi timses Prabowo Subianto.
Penjelasan dari UGM itu ditandatangani Dekan Fakultas Peternakan UGM, Ali Agus, dan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UGM, Angger M Ghozwan Hanif.
ADVERTISEMENT
"Selama ini Fakultas Peternakan UGM memiliki kebijakan terkait penggunaan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan Fakultas adalah untuk kegiatan tridharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang melibatkan sivitas akademika di Fakultas Peternakan UGM," demikian bunyi surat pernyataan itu .
Menurutnya, seminar kebangsaan dengan tema 'Kepemimpinan Era Milenial' ternyata bukan merupakan kegiatan BEM Fakultas Peternakan UGM.
"BEM dan Fakultas Peternakan UGM tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apa pun (termasuk flyer yang telah beredar) sehingga informasi yang beredar bukan merupakan tanggung jawab dari BEM Fakultas Peternakan UGM," ujarnya.
Acara tersebut tidak diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan di bawah Fakultas Peternakan UGM.
"Maka kami membatalkan izin penggunaan Ruang Auditorium Fakultas Peternakan. Sehubungan dengan hal tersebut, kami dengan segala kerendahan hati memohon maaf atas ketidaknyamanan ini kepada pihak penyelenggara dan pihak-pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan tersebut," jelas Dekan dan Ketua BEM Fakultas Peternakan UGM.
ADVERTISEMENT
Darmizal yang pernah mengambil program Magister Hukum UGM ini menambahkan, sudah sepatutnya kampus tidak dijadikan tempat berpolitik praktis oleh pihak manapun.
"Pihak Rektorat tentu mempunyai dasar yang kuat untuk membatalkan izin itu," jelasnya.
Darmizal meminta semua pihak yang terlibat maupun dilibatkan dalam acara itu tidak perlu membesar-besarkan lagi peristiwa pembatalan izin acara diskusi itu. Kita harus berbangga hati melihat ketegasan pihak kampus yang tegas menegakkan aturan dalam menjaga anak-anak kita agar tetap fokus pada dunia pendidikan yang sedang dijalani mereka.
"Sebaiknya semua legawa menerima keputusan pihak kampus UGM. Kasihan, adik-adik kita yang belajar di sana bisa terganggu atas gaduhnya pemberitaan ini," pungkas Darmizal. (cdr/adn)