Konten Media Partner

Hujan Deras, Puluhan Rumah Warga di Sekitar Kali Belik Terendam Air

3 Desember 2018 22:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hujan Deras, Puluhan Rumah Warga di Sekitar Kali Belik Terendam Air
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Puluhan rumah di kawasan sekitar Kali Belik, Klitren Kota Yogyakarta sempat terendam air hujan setinggi satu meter pasca hujan deras mengguyur sepanjang Senin sore (3/12) dan membuat air Kali Belik meluap.
ADVERTISEMENT
"Banjir kali ini lebih tinggi dibandingkan musim hujan sebelumnya. Walaupun pintu rumah saya tinggikan, tapi air luapan Kali Belik tetap masuk," ujar Dika, warga Iromejan Klitren Gondokusuman.
Dika pun memperkirakan banjir yang menggenangi rumahnya dan warga sekitar tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu. "Ketinggian banjir tahun lalu saya kasih tanda paku, sekarang sudah lewat tingginya, jadi lebih tinggi," ujarnya.
Momo, relawan bencana di lokasi menuturkan banjir terjadi ketika hujan turun sekitar pukul 13.00 WIB. Durasi hujan yang turun cukup lama dengan intensitas yang cukup tinggi. Kali Belik tidak mampu menampung air sehingga meluap ke pemukiman warga. Luapan air tidak berlangsung lama, selesai hujan langsung surut.
"Ada sekitar 40 rumah warga yang sempat terendam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Usai banjir mereda warga pun bergotong-royong membersihkan sisa-sisa sampah yang terbawa luapan air Kali Belik.
"Air meluap karena ketinggian air sampai 220 sentimeter dari batas bawah kali. Ini banjir pertama yang terjadi selama musim hujan ini," ujar Camat Gondokusuman Jalaluddin di lokasi.
Menurutnya, banjir di lokasi tersebut sudah terjadi bertahun-tahun dan hingga kini belum ada solusi untuk mengatasinya. Warga katanya sudah familiar dengan banjir dan melakukan antisipasi sejak dini. Salah satunya, dengan cara menaikkan bangunan dan juga menambahkan karet di pintu masuk agar air tidak masuk ke rumah.
"Sebagian warga juga membuat barikade menggunakan kantong pasir di depan pintu. Ini untuk menghalau air masuk ke dalam rumah," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, akibat tingginya luapan air Kali Belik sejumlah rumah tetap kemasukan air. Hal itu, kata Jalaluddin, disebabkan air masuk dari saluran sanitasi warga. "Sebenarnya ini butuh solusi seperti pembangunan sudetan di mana airnya nanti dibuang ke Kali Code. Info yang saya dengar, sudetan akan dibangun tapi tidak tahu kapan dilakukan," katanya.
Dia berharap agar warga tetap waspada jika hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama terjadi. Warga juga diajak untuk terus membersihkan kali dari sampah agar aliran air hujan tidak terganggu. (atx/fra)