Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyebut, berdasarkan informasi yang mereka terima sampai dengan pukul 14.00 WIB, memang telah terjadi hujan es di beberapa titik baik di Kota Yogyakarta ataupun Sleman. Laporan hujan Es yang masuk di antaranya adalah di Yogoyudan di mana pukul 13.15 WIB hujan lebat disertai angin lebat.
Kemudian di Jalan C Simanjuntak, di Jetis Kota Yogyakarta, Girikerto Turi Sleman, Murangan Triharjo Sleman, Daerah UGM. Dampak yang ditimbulkan adalah pohon tumbang di Pakualaman, Kepatihan, Kantongan Merdikorejo Tempel Sleman dan Randu songo Donokerto Turi Sleman.
"Beberapa bangunan juga terdampak," ungkap Biwara.
Bangunan yang mengalami kerusakan adalah atap ternit DPRD DIY, Warung siomay Taman Kuliner Pakualaman, Dua rumah di randusongo Donokerto Turi, Empat kandang kelompok Turi Sleman dan Gedung Yayasan Bakti Sosial Tegaltirto, berbah Sleman
ADVERTISEMENT
"Juga terjadi peningkatan Debit kali buntung Kricak," tambahnya.
Penjelasan BMKG soal Hujan Es
Forecaster Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Sleman, Haryati, mengungkapkan sebelum adanya fenomena hujan es sebenarnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini melalui media sosial. Instagram BMKG DIY @stakiim_jogja, BMKG DIY memang mengeluarkan peringatan ini cuaca ekstrem pada Rabu (3/3/2021) siang.
Peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan oleh BMKG mulai pukul 12.45 WIB dan akan berakhir 14.45 WIB. BMKG menyebut, potensi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di wilayah Sleman, Kulon Progo dan Kabupaten Bantul.
Di Kabupaten Sleman, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kecamatan Berbah, Prambanan dan Turi. Berpotensi meluas ke Kecamatan Kalasan, Depok, Ngemplak, Ngaglik, Pakem, Cangkringan, Tempel, Seyegan, Minggir.
"Sementara di Kabupaten Kulon Progo, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kalibawang," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Di Bantul, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Piyungan. Potensi cuaca ekstrem ini berpeluang meluas ke wilayah Gunungkidul yang meliputi Kecamatan Patuk dan Gedangsari. Kemudian di Bantul bisa meluas ke Banguntapan, Pleret dan Sewon.
Terkait hujan es tersebut, peristiwa itu merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Hujan es disebabkan akibat adanya awan Cumulonimbus (Cb), Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer pada lapisan di atas titik beku (freezing level).
Menurutnya, awan yang tinggi puncaknya melebihi titik beku ini akan memiliki bagian atas yang suhunya lebih rendah dari nol derajat celcius. Sehingga awan tersebut mempunyai peluang sangat besar memproduksi es.
"Nah itu lantas mengapa di Yogyakarta dan Sleman bisa ada hujan es," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya tanda-tanda akan terjadi hujan es sudah bisa dirasakan sehari sebelumnya. Beberapa indikasi terjadinya hujan lebat atau es disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat.
Pertama, satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah. Kondisi ini dipicu karena adanya radiasi matahari yang cukup kuat.
Kemudian, mulai pukul 10.00 WIB pagi biasanya mulai terlinat tumbuh awan cumulus (awan putih berlapis-lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu.
"Tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol," ungkapnya.
Kemudian awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus). Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba. Apabila hujannya hanya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat itu.
ADVERTISEMENT