Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Hujan Intensitas Tinggi, Ancaman Lahar Dingin Belum Mengkhawatirkan
13 Januari 2020 14:48 WIB
![Gunung Merapi. Foto: Erfanto](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1578901246/taelwi4o96g7ydlrcnxs.jpg)
ADVERTISEMENT
Hujan deras terjadi di wilayah Sleman dan sekitarnya membuat peningkatan ancaman lahar dingin juga terjadi. Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi harus mendapatkan perhatian terkait dengan kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin ketika hujan lebat.
ADVERTISEMENT
Kasubsi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Yogyakarta, Aditya Dwi Hartanto mengatakan, untuk potensi ancaman lahar dingin pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY. Di mana lembaga ini telah memiliki teknologi yang mampu mengawasi secara akurat setiap perkembangan yang terjadi di puncak Gunung Merapi dan sekitarnya.
Informasi tersebut sangat penting dan menjadi bahan dasar dalam mengambil kebijakan untuk mitigasi kebencanaan terutama berkaitan dengan potensi terjadinya banjir lahar dingin yang bersumber dari puncak Gunung Merapi. BPPTKG DIY setiap saat selalu melakukan pengamatan Perkembangan Gunung Merapi termasuk juga informasi cuaca yang berada di puncak Merapi.
"Jika di puncak Merapi jadi hujan yang sangat lebat maka kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi,"ujarnya, Senin (13/1/2020)
ADVERTISEMENT
Salah satu sungai yang sangat diwaspadai untuk adanya kemungkinan banjir lahar dingin adalah sungai Gendol. Karena selama ini ukuran awan panas atau pun dengan lava pijar yang membawa material dari dalam perut bumi selalu mengarah ke hulu kali Gendol. Sehingga kondisi saat ini material di Hulu Sungai Gendol memang sangat melimpah dan sewaktu-waktu bisa berguguran terbawa aliran sungai.
Pihaknya tetap siaga sampai saat ini, mengingat curah hujan belum begitu ekstrim. Namun pihaknya tetap melakukan penjagaan ketat mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya khususnya daerah Bantul seperti Imogiri, serta Gunungkidul dan Kulon Progo yang biasanya terjadi tanah longsor dan banjir lahar dingin.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Sleman untuk ancaman Gunung Merapi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kepala pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang rawan mengalami bencana hidrometeorologi diantaranya banjir lahar dingin dan juga tanah longsor. Wilayah-wilayah tersebut adalah aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi.
"Kali Gendol Kali Opak dan Kali Boyong serta beberapa wilayah yang lain menjadi wilayah yang harus Kita waspadai," terangnya.
Sejak awal tahun 2020 ini pihaknya telah melakukan beberapa kali pengecekan di beberapa Hulu Sungai. Intensitas hujan yang cukup tinggi ternyata belum begitu mengkhawatirkan karena kondisi lahar dingin tidak sampai terbawa hingga ke daerah Hilir. Seperti Sungai Opak aliran lahar dingin hanya sampai ke pucuk sungai tersebut.
Hal tersebut menunjukkan jika kedalaman Sungai yang mencapai 100 meter termasuk di ukur dari puncak puncak tebing pernyataan masih mampu menampung aliran lahar dingin dari puncak Merapi. Kendati demikian ia tetap mengimbau kepada warga agar selalu meningkatkan kewaspadaannya.
ADVERTISEMENT