Impor Cangkul, Kementerian Koperasi dan UMKM Tambah Jumlah Produksi

Konten Media Partner
12 Desember 2019 20:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang pekerja sedang membawa cangkul. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pekerja sedang membawa cangkul. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Kasus impor cangkul sempat menjadi sorotan setelah Presiden Jokowi menyentilnya beberapa waktu lalu. Presiden sempat heran, barang yang menurutnya bisa diproduksi di dalam negeri itu ternyata selama ini masih impor
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Teten Masduki pun angkat bicara soal itu Teten di sela menghadiri pengukuhan Ketua Umum PP Muhamadiyah Haedar Nashir sebagai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (12/12/2019).
“Impor cangkul kemarin kan ada isu kelangkaan bahan baku dan kesulitan biaya (produksi). Dalam rapat koordinasi kemarin, dari Krakatau Steel sudah siap menyediakan bahan baku dan BRI membantu akses pembiayaan. Insyaalah tidak impor lagi,” ujar Teten.
Teten menyatakan Kementerian Koperasi dan UMKM pun menambahkan untuk produksinya, juga sudah dipersiapkan seluruhnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan para pengusaha UMKM dalam bidang produksi cangkul di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Krakatau Steel siap memproduksi bahan baku yang dibutuhkan dalam sehari,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sehari sebelumnya Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) dan UKM menggelar pertemuan bersama perusahaan dan kepala dinas pemerintah daerah mengenai pengadaan cangkul.
Dalam pertemuan kali ini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki ingin mengetahui persoalan impor cangkul yang membuat Presiden Joko Widodo geram.
“Memang logika ekonomi enggak apa-apa kita impor cangkul. Lebih efisien dan bahan baku impor. Tapi ini soal simbol, kita sudah masuk (revolusi industri) 4.0. Cangkul aja kita masih belum bisa bikin,” katanya Rabu (11/12).
Ia pun menyebut kondisi ini sebagai simbol ketertinggalan. Harusnya cangkul sudah bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri. “Kita dari pertanian berubah ke perdagangan dan industri. Ini simbol ketertinggalan,” sambungnya.
Karena itu, Teten meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto untuk menghentikan impor cangkul. “Saya meminta Menteri Perdagangan untuk menyetop impor cangkul,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
ATX