Konten Media Partner

Ini Alasan Perginya Pemilik Rumah Tua Angker di Jalan Selokan Mataram

18 Februari 2019 17:10 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah tua angker di sudut Jalan Selokan Mataram, Senin (18/2/2019). Foto: asa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah tua angker di sudut Jalan Selokan Mataram, Senin (18/2/2019). Foto: asa
ADVERTISEMENT
Rumah tua yang berada persis di sudut jalan Selokan Mataram yang dianggap angker oleh sebagian orang, kini tak terlihat seperti rumah yang ditinggali orang. Sebab, bangunan berlantai dua tersebut telah lama ditinggalkan sang pemilik hingga akhirnya terbengkalai.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 8, RW 01, Santren, Caturtunggal, Ramido Mahartono, mengungkapkan jika bangunan tua tersebut kosong dan terbengkalai akibat sang pemilik tidak terima dengan keputusan warga yang telah sepakat membangun bangunan berlantai disisi rumahnya.
Ramido mengungkapkan, bangunan serta tanah rumah tersebut merupakan milik seorang dokter. Sang dokter bersama keluarganya meninggalkan rumah tersebut akibat adanya kesalahpahaman atas pendapat warga.
Diketahui, warga setempat mengizinkan berdirinya sebuah bangunan berlantai persis disisi rumah sang pemilik setelah dilakukan sosialisasi oleh pihak Kecamatan.
"Ada sosialisasi pembangunan bangunan berlantai, dia (pemilik) itu nggak terima, nggak boleh ada bangunan sampai lantai 3 atau 4," ujarnya, Minggu (17/2/2019).
Namun, warga terlanjur menyetujui soal bangunan tersebut saat sosialisasi. "Tapi terlanjur masyarakat itu mengizinkan, karena ada sosialisasi dari kecamatan, dan dia nggak setuju kalo ada bangunan empat lantai," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ramido mengungkapkan, setelah sang pemilik mendengar kesepakatan tersebut, lantas meninggalkan rumah beserta perabotannya yang masih lengkap.
"Setelah ada keputusan di-acc (disetujui) oleh masyarakat, sehabis mendengar berita keputusan itu, besok sudah pergi semua sekeluarga. Kejadian itu sekitar tahun 2007-an," ungkapnya.
Setelah 100 hari ditinggalkan pemilik, Ramido mencoba masuk ke bangunan tersebut untuk mengecek barang-barang si pemilik. Namun, ternyata para pencuri telah lebih dulu menggasak perabotannya.
Hal aneh yang disampaikannya, Ramido mengaku saat berada di dalam rumah tersebut, ia mengakui jika ada hal yang berbeda dengan rumah pada umumnya.
"Sejak ditinggalkan, sekitar 100 hari dari yang punya rumah, saya masuk, memang disitu berbeda dengan rumah-rumah yang lain, misalnya tata letak barang. Barang itu pindah tempat," ungkapnya. (Nadhir Attamimi/adn)
ADVERTISEMENT