Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ini Kendala yang Dihadapi untuk Kembangkan Perikanan di Indonesia
27 Februari 2023 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di mana saat ini, hasil dan juga produksi potensi perikanan belum bisa dimaksimalkan. Sehingga tidak ada satu produk perikanan yang menjadi juara atau unggul dibanding dengan negara lain.
"Tidak ada yang bisa kita banggakan. Tidak ada yang juara," kata dia saat memberikan sambutan di Rapat Kerja Tehnis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya TA 2013 di Yogyakarta, Senin (28/2/2023)
Dia mengatakan ketika menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan beberapa waktu lalu, ini menjadi hal haru baginya. Oleh karenanya butuh waktu yang lama untuk belajar mencermati persoalan di dunia perikanan dan kelautan ini
"Ini sesuatu itu yang baru sehingga perlu waktu," kata dia.
Menurut dia, ada satu yang penting untuk dikedepankan yaitu bagaimana menyelamatkan ekologi laut. Di mana selama ini tidak banyak yang menyadari karena masih banyak menganggap hidup di daratan luas, padahal kalah luas dengan lautan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan Indonesia kalah jauh dengan China. Di mana China hebat dalam produksi, dalam manufaktur dan mereka tidak pernah berpikir biayanya karena bagi mereka adalah yang penting jual murah.
"Sekarang China luar biasa hebat dan dunia mengakui. Itu proses panjang dan tidak sebentar membutuhkan waktu 100 tahun Indonesia sudah 77 tahun tapi belum pernah melihat ada yang juara," tambahnya.
Kebutuhan ikan di Indonesia sekitar 13 juta ton di mana dari laut 7 juta ton dan budidaya 6 juta ton. Sebenarnta hal tersebut memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Namun ternyata kendala masih mengadang.
"Perikanan tangkap masih memiliki pekerjaan rumah yang besar. Belum lagi perikanan budidaya itu terhalang pakan yang 90 persen impor," kata dia.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, ada beberapa program yang sengaja ia luncurkan untuk kementerian perikanan dan kelautan. Di antaranya adalah penambahan luasan konservasi laut tertutup. Sehingga diharapkan keuntungan produksi oksigen, serapan karbon sehingga memenuhi kebutuhan ikan di laut.
Kedua adalah penangkapan ikan di laut harus dijaga karena saat ini masih bebas di mana sebanyak banyaknya kapal diizinkan boleh menangkap ikan sebanyak-banyaknya asalkan memiliki izin. Namun ketika ada larangan ada gerakan di masyarakat untuk menolak dengan melakukan demo.
"Caranya dengan kuota. Ini penting supaya populasi ikan terjaga dengan penetapan kuota . Ini sulit bahkan sudah 1,5 tahun regulasinya belum selesai. Ketiga adalah menjadikan Indonesia sebagai juara dalam pengembangan perikanan budidaya," tegasnya.