Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Ini Pemicu Aksi Kejahatan Jalanan yang Sebabkan Pelajar Tewas Disabet Gir
11 April 2022 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
5 orang tersangka pelaku penganiayaan hingga mengakibatkan pelajar SMA swasta tewas berhasil diamankan oleh tim Gabungan Polda DIY, Polres Bantul dan Polresta Kota Yogyakarta . Polisi mengamankan barang bukti yang dibawa saat terjadi aksi tawuran dan barang bukti pedang yang ditemukan di rumah tersangka.
ADVERTISEMENT
Dir Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menuturkan, ada beberapa peristiwa pemicu yang mendahului sebelum terjadinya aksi kejahatan jalanan. Aksi kejahatan jalanan tersebut sebenarnya adalah tawuran antar dua kelompok remaja.
"Kedua kelompok antara pelaku dan korban sebenarnya sebelumnya bersinggungan di jalan. Saling provokasi dan saling susul menyusul di jalan sembari saling memaki,"ungkap dia.
Kelompok korban ini baru saja bermain di seputaran Tugu Pal Putih Yogyakarta. Puas bermain di Tugu Pal Putih mereka memutuskan untuk pulang. Mereka berputar-putar mencari angin hingga akhirnya sampai di ringroad selatan.
Saat di ringroad selatan itulah mereka balapan sesama teman kelompok korban. Saat itu mereka bertemu dengan kelompok pelaku yang melaju di jalur lambat. Sementara kelompok korban melaju di jalur cepat.
ADVERTISEMENT
"Nah mereka bertemu dengan kelompok pelaku yang berjalan di jalur lambat," terang dia.
Saat itu kelompok pelaku yaitu genk sekolah bernama Genk M melakukan perang sarung dengan kelompok V. Mereka melakukan aksi tawuran sekitar pukul jam 02.00 WIB di daerah perempatan Druwo atau perempatan ringroad jalan parangtritis Sewon Bantul.
Namun aksi perang sarung tersebut dibubarkan oleh jajaran Polres Bantul yang melakukan operasi baik terbuka ataupun tertutup. Usai dibubarkan, dari kelompok atau genk M tersebut membubarkan diri. Dan 5 pelaku melintas ke arah timur ke ringroad menuju ke terminal Giwangan dengan menyusuri kalur lambat.
"Dan tidak berselang lama dari jalur cepat melaju 5 kendaraan kelompok korban berisi 8 orang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Karena suara sepeda motornya sangat keras dan menyalip kelompok pelaku. Saat mendahului itulah mereka saling lirik antara kelompok korban dengan kelompok pelaku. Kelompok korban juga melakukan provokasi kepada kelompok pelaku.
"Kelompok korban berteriak 'mrene-mrene'. Kemudian kelompok korban mengejarnya,"papar dia.
Kelompok pelaku kemudian langsung melakukan pengejaran ke arah timur. Namun kelompok korban berbelok ke arah utara ke jalan Imogiri Barat menuju ke Tungkak Kota Yogyakarta. Di jalan Imogiri itulah mereka saling menyusul dan saling mengejek.
Kelompok korban akhirnya berbelok ke arah Tungkak dan menuju ke gedongkuning. Kelompok korban menengok ke belakang dan ternyata kelompok pelaku sudah tidak ada lagi. Kemudian kelompok korban berbelok ke Warmindo di daerah Gedongkuning untuk makan.
"Satu orang pesan makanan dan yang lainnya duduk di sepeda motor," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tiba- kelompok pelaku lewat di depan Warmindo sambil memaki kelompok korban dengan umpatan kasar. Makian tersebut kemudian direspon oleh kelompok korban dengan mengatakan rene-rene (sini-sini).
Pelaku saat itu melaju dengan kecepatan tinggi terus dikejar oleh korban. Ada dua sepeda motor kelompok korban yang melakukan pengejaran. Mengetahui mereka dikejar, kemudian motor pelaku berbelok kanan menunggu kelompok korban melintas.
"MMA atau tersangka yang duduk di bagian tengah motor NMax telah menyiapkan sarung diikat batu," terang dia.
Kemudian eksekutor AR mengayunkan gir dengan diameter 21 cm dililitkan dengan sabuk beladiri. Eksekutornya adalah tersangka yang naik NMAx paling belakang. Saat itu pelaku turun dari motor dan mengayukan girnya ke arah kelompok korban yang mengejarnya.
ADVERTISEMENT
Motor pertama dari kelompok korban tidak kena karena berhasil menghindar. Kemudian motor kedua di mana pengemudi berhasil menghindar. Namun naas korban DAA tidak bisa menghindar sehingga terkena ayunan gir ke muka yang bersangkutan.
"Sepeda motor keduanya masih terus melaju dan sekitar 140 meter kemudian terjatuh hingga ditemukan oleh anggota Sabhara," ungkapnya.
Korban ditolong saat itu masih nernafas dan tidak sadarkan diri. Kemudian dibawa ke RS Hardjolukito dan ditangani dokter namun pukul 9.30 WIB korban meninggal dunia.