Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
International Women's Day Jadi Momen Suarakan Hak Perempuan dan Minoritas
8 Maret 2022 20:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Suasana di kawasan Tugu Jogja pada Selasa (8/3/2022) tampak berbeda. Sekelompok massa turun ke jalan dengan membawa poster, spanduk dan juga bendera aksi untuk memperingati Internasional Women's Day (IWD).
ADVERTISEMENT
Meski di tengah terik matahari dan jalanan yang cukup padat, sekelompok massa tersebut terus mengangkat atribut yang mereka bawa sambil menyimak orator yang berdiri di tengah Tugu Jogja. Kordum Komite IWD, Laili mengatakan peringatan tahun ini istimewa dengan mengangkat tema 'Bersama Perempuan Kita Melawan Diskriminasi, Kapitalisme dan Kekerasan Seksual'. Menurutnya masih banyak perkara terkait kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum minirotas yang harus diselesaikan.
"Di tengah kasus darurat kekerasan seksual yang terjadi di ruang kerja dan akademik, kami ingin agar RUU PKS dan Permendikbud segera disahkan," kata Laili saat ditemui di Tugu Jogja.
Menurutnya dari semua permasalahan yang ada, hal yang paling darurat untuk ditangani pemerintah saat ini ialah kasus kekerasan seksual. Dia merujuk pada beberapa kasus kekerasan seksual yang belakangan marak terjadi di institusi pendidikan sampai dengan lingkup kerja maupun keluarga.
ADVERTISEMENT
"Tanpa mendiskriminasi isu lainnya, kita lihat saat ini yang paling mendesak adalah kekerasan seksual. Itu sering terjadi tidak hanya di ranah publik tapi juga di ranah privat seperti keluarga, itu sangat memprihatinkan," katanya.
"Karenanya kami mendesak agak pemerintah segera bertindak," imbuh dia.
Terlepas dari isu yang ada, dia sendiri menilai makna IWD ialah momentum agar perempuan dan laki-laki diharapkan bisa berkolaborasi bersama tanpa ada sekat pembeda.
"Ini bukan hanya momentum bagi perempuan untuk memisahkan diri antara perempuan dan laki-laki tapi menjadi momen agar baik laki-laki dan perempuan bisa bersatu dalam solidaritas," pungkasnya.