Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Istri Penjual Dawet Berkostum Ksatria Baja Hitam di Gunungkidul Sempat Malu
23 Juni 2021 19:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
ADVERTISEMENT
Tak mudah Wahyu Prasetyo (37), warga Gunungkidul , untuk meyakinkan istrinya berjualan cendol dawet sembari mengenakan kostum superhero. Malu menjadi ungkapan pertama yang terucap dari mulut istrinya ketika mengungkapkan maksudnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelum berjualan cendol dawet, Wahyu mampu memenuhi kebutuhan istri dan dua anaknya. Gajinya sebagai seorang pekerja di sebuah konter Handphone bisa untuk menghidupi keluarganya dan membayar biaya sekolah kedua anaknya yang duduk di bangku kelas 4 SD dan TK.
Namun ketika pandemi COVID-19 menyerang, semuanya berubah drastis. Penghasilannya hanya untuk kebutuhan makan istri dan kedua anaknya karena memang kondisi penjualan handphone selama pandemi COVID-19 mengalami penurunan cukup drastis.
Bagaimanapun hidup harus berjalan hingga akhirnya ia memutuskan mengajak istrinya berjualan cendol dawet. Awalnya istrinya menolak untuk ikut berjualan cendol dawet tak jauh dari rumahnya di jalan Karangmojo-Semin itu.
"Istri saya malu dan ragu. Apalagi yang dijual hanya cendol," ujarnya.
Akhirnya, ia nekat berjualan sendiri di depan masjid di Padukuhan Sawahan 5 Kalurahan Jatiayu Kapanewon Karangmojo. Hari pertama itu pula ternyata dagangannya langsung laris dan ludes dibeli oleh orang yang melintas.
ADVERTISEMENT
Sesampai rumah, iapun memberikan semua hasil jualannya tersebut ke istrinya. Istrinyapun kaget karena cendol dawet jualannya ludes dibeli dan mendapatkan untung yang lumayan. Kendati demikian, istrinya pun masih belum bersedia ikut berjualan.
Setelah beberapa hari, akhirnya istrinya baru bersedia untuk turut serta berjualan cendol dawet. Mereka akhirnya bahu membahu berjualan cendol dawet tersebut. Kini kehidupanya mulai normal kembali sama seperti ketika sebelum pandemi.
Suharmi, istri dari Wahyu prasetya mengaku memang awalnya malu ketika berjualan cendol dawet. Ia malu sama teman-temannya, apalagi ketika suaminya berjualan dengan mengenakan kostum superhero. Ia menganggap suaminya bertingkah seperti anak-anak saja.
"Malu lah. Lha mosok pakai baju kayak gitu," tutur Suharmi.
Namun lambat laun, iapun bersedia untuk turut serta berjualan cendol dawet. Iapun mulai menyingkirkan urat malunya untuk berjualan menggunakan cara suaminya yang menurutnya aneh tersebut. Cibiran dari orang lain kini justru menjadi penyemangat.
ADVERTISEMENT