Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Jadi Juru Kampanye Jokowi-Ma'ruf, Bupati Kulon Progo Siap Cuti
13 September 2018 17:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, menyatakan kesiapannya jika mendapat perintah menjadi juru kampanye (jurkam) Pilpres 2019. Bupati Kulon Progo dua periode itu, tercatat sebagai kader PDIP, partai pengusung pasangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
"Saya kira harus tegak lurus (perintah petinggi partai ke kader harus dilaksanakan), jadi saya harus siap," kata Hasto, Kamis (13/9).
Namun hingga kini Hasto belum mendapatkan perintah khusus dari internal PDIP berisi penunjukan dirinya sebagai jurkam. Dia baru menerima imbauan dari DPP PDIP agar para kader yang kini menjabat kepala daerah bersiap menjadi jurkam demi pemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Perintah khusus dari partai menunjuk saya sampai sekarang belum ada, tapi kalau imbauan kepada kepala daerah untuk bersiap sudah ada," ungkapnya.
Hasto pun mengaku siap mengambil cuti jika perintah menjadi jurkam bertepatan waktunya dengan hari kerja Pemkab Kulon Progo.
"Ya sesuai aturannya, pas jam kerja ambil cuti. Tapi kalau pas hari libur, di luar tugas sebagai bupati, tidak perlu cuti karena atas nama pribadi, tidak memakai fasilitas negara," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hasto juga menjamin roda pemerintahan Kulon Progo tetap berjalan normal jika dia cuti kerja untuk menjadi jurkam. Tak hanya itu, Hasto juga menjamin iklim pemerintahan yang dipimpinnya kondusif meskipun Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo, berasal dari parpol yang berbeda dengannya (PAN).
"Pak Jokowi dan Pak Prabowo saja bisa rangkulan, kita pendukung masak tidak bisa,” ujarnya.
Menurut Hasto, kondisi saat ini juga terjadi saat Pilpres 2014. “Wakil saya kan saat itu juga Pak Tedjo, berbeda dukungnya. Nanti saling melengkapilah, pas saya cuti pak Tedjo isi tugas saya, dan sebaliknya. Dan kita sudah saling memaklumi, bisa membedakan antara amanah eksekutif dan pribadi," imbuhnya. (atx/adn)