Konten Media Partner

Jembatan Penyeberangan Ambaramarga Ramah Kaum Difabel

19 November 2019 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk umum di depan Plaza Ambarrukmo dan Grand Ambarrukmo Hotel. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk umum di depan Plaza Ambarrukmo dan Grand Ambarrukmo Hotel. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Dulu Yogyakarta sempat memiliki Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sekitar Gardena (Jl. Solo) dan di Pasar Kranggan. Akan tetapi kedua JPO itu dirobohkan karena berbagai faktor, seperti tukang parkir membantu orang menyeberang lewat zebra cross, jalan di Yogyakarta yang belum sepadat Jakarta, dan lain sebagainya. Hingga kini, hanya UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mempunyai JPO dan itupun hanya digunakan untuk internal kampus saja. Namun kini Yogyakarta mulai membangun kembali JPO untuk umum di depan Plaza Ambarrukmo dan Grand Ambarrukmo Hotel.
ADVERTISEMENT
"Ambaramarga adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti 'sebuah jalan di angkasa', di mana kita mengharapkan bahwa JPO Ambaramarga ini dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dalam sebuah misi sederhana untuk mengutamakan tingkat aspek, yaitu develop, connect, dan safety," kata Managing Director The Ambarrukmo, Haris Susanto, pada peresmian JPO Ambaramarga dan Grand Ambarrukmo Hotel di atrium utama Plaza Ambarrukmo, selasa (19/11).
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat meresmikan JPO Ambaramarga. Foto: len.
JPO Ambaramarga merupakan JPO dengan panjang 107m, dilengkapi dengan tiga pintu akses. Yaitu lift utama ramah difabel yang dioperasikan oleh tim dari The Ambarrukmo, tangga darurat, dan koridor di lantai satu Plaza Ambarrukmo. Jembatan yang terbentang dari utara ke selatan ini dilengkapi dengan penerangan selama 24 jam dan sudah memenuhi standar bangunan di Indonesia melalui peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI) No.1727/2013 dan SNI No.1726/2012. JPO Ambaramarga akan dijaga selama 24 jam oleh tim yang dikoordinasi oleh tim The Ambarukkmo. Selain itu, JPO Ambaramarga juga tahan terhadap gempa.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, yang mewakili Bupati Sleman Sri Purnomo yang berhalangan hadir, membacakan sambutan dari Sri Purnomo tentang peresmian JPO Ambaramarga.
Lift di JPO Ambaramarga yang bisa digunakan kaum difabel. Foto: len.
"Pembangunan JPO (Ambaramarga) ini menunjukkan bahwa manajemen The Ambarrukmo sangat serius dalam memberikan pelayanan kepada pejalan kaki. Dengan selesainya JPO Ambaramarga ini tentunya akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan serta amanat bagi pejalan kaki untuk menyeberangi Jl. Laksda Adisucipto atau Jl. Solo ini, sehingga nantinya para pejalan kaki dapat terhindar dari kecelakaan lalu lintas saat menyeberang," kata Muslimatun saat membacakan sambutan dari Sri Purnomo.
Selain itu, Muslimatun berharap agar warga Yogyakarta bisa menggunakan sekaligus merawat JPO Ambaramarga dengan sebaik-baiknya.
"Nantinya JPO Ambaramarga dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama. Saya berharap semua pihak dapat ikut menjaga agar tetap berfungsi seperti yang diharapkan dan tetap menjaga kebersihan JPO. Jangan sampai menjadi tempat yang kumuh," kata Muslimatun. (Ayu)
ADVERTISEMENT