Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jikustik Rilis Lagu Pujaan Hatiku Alter Version
12 Oktober 2023 20:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lagu ini diciptakan oleh Adhitya Bagaskara dan menjadi lagu hits setelah era vokalis Pongki Barata. Adanya cengkok melayu jadi salah satu hal yang membuat lagu ini spesial dari pada lagu-lagu sebelumnya.
"Ada cerita menarik yang belum diketahui oleh para penggemar karya Jikustik. Ketika lagu 'Pujaan Hatiku' selesai saya ciptakan, pernah ada rencana untuk dinyanyikan oleh seorang penyanyi dangdut yang sangat dikenal di kalangan pecinta musik Indonesia. Hal ini karena beberapa bagian dalam lagu ini memiliki nuansa cengkok Melayu yang kental," kata Adhitya Bagaskara, pencipta lagu 'Pujaan Hatiku', Kamis (12/10/2023).
Lagu Pujaan Hatiku (Alter Version) ini akan dirilis dalam Mini Album 'Back 4 Good'. Pemberian judul 'Alter Version' tidak hanya menunjukkan makna sebagai Versi Alternatif, tetapi juga memiliki signifikansi khusus bagi Jikustik yang memasuki era ketiga pada tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Adhitya Bagaskara sebut penciptaan lagu ini melalui proses kreatif yang berkesan. Apalagi lagu Pujaan Hatiku berbeda dari karya-karya sebelumnya yang dikenal dengan melodi dan lirik yang kuat.
"Saya hampir saja lupa bahwa lagu ini adalah hasil dari karya yang sama dengan yang saya ciptakan 10 tahun lalu,” tambah Adhitya Bagaskara.
Lagu ‘Pujaan Hatiku (Alter Version)’ memiliki makna mendalam bagi setiap anggota Jikustik. Seiring dengan usia 27 tahun di industri musik dan memasuki era ketiga perjalanan panjang Jikustik, hubungan di antara anggota band mengalir alami.
Karya yang dihasilkan bukan hanya tentang rekayasa musikalitas semata, tapi juga tentang kenyamanan berkarya bersama dalam sebuah keluarga.
"Semangat kami dalam 'Pujaan Hatiku (Alter Version)' seakan membawa saya kembali ke tahun 1996, di mana mimpi-mimpi kami sebagai musisi berada di puncak tertinggi," tambah Carlo, pemain drum dari Jikustik.
ADVERTISEMENT