Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Jokowi Sebut Detail Konstruksi dan Arsitektur YIA Jadi yang Terbaik di Indonesia
28 Agustus 2020 17:26 WIB
ADVERTISEMENT
Dengan mengambil tema, Gapuraning Kaharjan Bhumi Mataram, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) yang berada di Kabupaten Kulon Progo, Jum'at (28/8/2020). Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga meresmikan menara Airnav Indonesia dan Sistem Peringatan Dini.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhungan, Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Eric Thohir, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Bupati Kulonprogo Sutedjo. Peresmian ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan jajaran Direksi PT Angkasa Pura I. Acara peresmian ini sendiri dimulai pukul 10.00 WIB.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan syukur karena bandara YIA telah selesai 100 persen. Bandara baru di Kulonprogo ini mencatatkan rekor karena dikerjakan sangat cepat yaitu hanya 20 bulan. Jika dibandingkan dengan airport (bandara) di DIY yang lama, Bandara Internasional Adisutjipto, YIA memiliki berbagai kelebihan.
Bandara Internasional Adisutjipto hanya memiliki panjang Runway 2200 meter, sementara bandara YIA memiliki panjang runway mencapai 3.250, yang jauh lebih panjang. Jika di Bandara Adisutjipto hanya untuk pesawat yang Narrowbody, namun di YIA bisa didarati Airbus A380 dan Boeing 777.
ADVERTISEMENT
"Yang paling besar sekalipun bisa turun di sini," ujar Jokowi, Jum'at (28/8/2020).
Bandara Terminal yang lama 17000 M2 sementara untuk di Bandara YIA memiliki terminal penumpang tiga lantai seluas 219.000 meter persegi. Di mana teminal tersebut akan mampu menampung 20 juta penumpang per tahun nantinya untuk pembangunan tahap I dan tahap kedua menampung 25 juta penumpang.
Adapun, fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam Kategori 8. Selain itu, bandara ini juga dilengkapi dengan sistem peringatan dini tsunami yang tercanggih ada di Indonesia.
Jokowi menambahkan, untuk pembangunan YIA ini memang menghabiskan dana yang tidak sedikit. Untuk pembebasan lahannya saja, PT Angkasa Pura I menghabiskan dana Rp 4,2 triliun. Sementara untuk konstruksi dan runway mencapai Rp 7,1 triliun artinya totalnya Rp 11,3 triliun.
"Awalnya saya menyampaikan kepada Gubernur terkait dengan biaya yang akan dikeluarkan cukup besar. Sehingga kita bagi-bagi tugas," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pengawasan pembebasan lahan dan urusan arsitek diserahkan kepada pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Karena Jokowi menginginkan jika arsitektur Bandara YIA sangat kental dengan nuansa Yogyakarta.
Dan Jokowi mengapresiasi ternyata arsitektur yang ada di dalam bandara sangat menakjubkan. Hal ini menunjukkan keahlian dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X yang sangat mumpuni dalam hal urusan arsitek. Bahkan detil konstruksi dan arsitektur bandara YIA menurut Jokowi adalah yang terbaik di Indonesia.
"Untuk saat ini yang terbaik. Tetapi nanti belum tahu, kalau ada bandara baru lain yang lebih baik," kata Jokowi.
Jokowi mengaku memaklumi saat ini karena masih pandemi COVID-19 sehingga penumpang bandara YIApun masih sepi. Namun tahun depan kemungkinan besar nanti setelah vaksinasi, maka bandara di Kulon Progo ini akan menjadi bandara yang paling ramai di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap dengan diresmikannya YIA maka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Yogyakarta semakin meningkat. Beberapa waktu yang lalu ketika dirinya menyampaikan rencana pembangunan bandara baru, presiden saat itu sangat mendukung rencana tersebut.
"Pada waktu menyampaikan harapan ini kepada Presiden, beliau sangat mendukung namun berpesan agar pemerintah DIY membantu pembebasan tanah sampai arsitektur yang menunjukkan Yogyakarta," ujarnya.