JPW Desak Polisi Segera Usut Kasus Perusakan Nisan Salib di Yogyakarta

Konten Media Partner
7 April 2019 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
JPW Desak Polisi Segera Usut Kasus Perusakan Nisan Salib di Yogyakarta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Belum lama terjadi kasus penolakan Slamet Jumiarto (48) untuk tinggal di Bantul karena non-muslim, warga Yogyakarta kembali digegerkan dengan aksi perusakan nisan makam yang berada di Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, pada Sabtu (06/04), seorang ahli waris melapor kepada petugas makam, bahwa sejumlah nisan di Makam Bethesda, Mrican, Caturtunggal, Depok, Sleman, dicabut oleh orang tak dikenal.
Rupanya tidak hanya mencabut nisan salib itu, pelaku juga membakar sebagian nisan salib sehingga membuatnya bengkok.
"Kalau yang hangus (ada sekitar dua atau tiga," kata Hari Yuniarto, salah seorang pengurus makam Bethesda saat ditemui awak media.
Melihat kasus tersebut, Jogja Police Watch (JPW) mendesak agar Polda DIY dan Polres Sleman segera mungkin mengusut dengan tuntas kasus pengrusakan nisan salib di Makam Bethesda tersebut.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kadiv Humas JCW, Baharuddin Kamba melalui pesan tertulisnya kepada kumparan.com/tugujogja, Minggu (07/04).
"Mendesak kepada pihak kepolisian Polda DIY dalam hal ini Polres Sleman untuk segera mengusut tuntas kasus pembakaran dan pencabutan nisan yang ada di pemakaman RS Bethesda Yogyakarta tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pengusutan tersebut guna menghindari seperti kasus sedekah laut yang terjadi di Bantul beberapa waktu lalu yang dinilainya tidak menemukan titik terang penyelesaian kasus.
"Jangan sampai kasus ini berlarut-larut dan tidak ada kejelasannya seperti kasus pengerusakan sedekah laut beberapa waktu lalu, namun hingga kini kasus tersebut tidak jelas penangannya di Polres Bantul, DIY," paparnya.
Sebab, lanjut dia, Yogyakarta dikenal tidak hanya sebagai kota pendidikan, budaya dan pariwisata tetapi juga kota yang mendapat gelar 'City of Tolerance'.
Ia menambahkan, kasus pencabutan dan pembakaran nisan kayu di pemakaman RS Bethesda Yogyakarta tersebut cukup menambah dampak panjang kasus yang mengarah pada diskriminasi dan intoleransi. (ken/nny)