Jumlah PDP dan ODP Virus Corona di Bantul Bertambah

Konten Media Partner
22 Maret 2020 20:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Bantul bertambah 2 orang dari 9 orang menjadi 11 orang. Hal tersebut disampaikan oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul berdasarkan data terakhir mereka, Minggu (22/3/2020) pukul 14.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Sampurno menuturkan hingga pukul 14.30 WIB, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 68 orang di mana dua di antaranya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati atau RSPS. Sementara pasien PDP menjadi 11 orang masing masing
8 orang dirawat di RSPS, dua orang dirawat di RS Muhammadiyah PKU Bantul.
"Dan satu lagi dirawat di RS UII. Di RSPS salah satu PDP sudah positip Covid-19," tuturnya, Minggu (22/3/2020) melalui nomor pribadinya.
Ia mengatakan, satu PDP yang dirawat di RSPS kini kondisinya stabil dan terus membaik. Sementara satu orang PDP yang meninggal beberapa hari yang lalu diagnosa karena Sepsis. Di mana pasien tersebut berasal dari Bekasi yang tinggal di Purworejo. Pasien tersebut mendapat dirujuk ke RSPS karena dianggap paling dekat dengan tempat tinggalnya.
ADVERTISEMENT
Untuk rujukan, tambahnya, memang tidak boleh ada penolakan dan sifatnya juga tidak ada batasan. Sehingga pasien dari daerah lain bisa saja masuk ke RSPS yang juga merupakan RSUD. Terlebih RSPS dinilai memiliki peralatan yang memadai untuk menangani Covid-19.
"Jadi pasien yang meninggal adalah pasien impor," tambahnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis mengatakan, di Kabupaten Bantul selain RSPS kini ada 4 rumah sakit lain yang menjadi rujukan Covid-19. Rumah sakit tersebut di antaranya adalah RS PKU Muhammadiyah, RS Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, RS UII dan RS Elisabeth Ganjuran.
"Kelima rumah sakit ini memiliki ruang isolasi yang memadai," terang Helmi.
Penunjukkan 4 rumah sakit selain RSPS sebagai rujukan karena jika hanya mengandalkan RSPS maka pemerintah akan kewalahan menangani Covid-19 ini. Dibanding harus membangun bangsal atau rumah sakit baru khusus menangani Covid-19, maka solusi paling cepat adalah menambah jumlah rumah sakit rujukan.
ADVERTISEMENT
5 rumah sakit rujukan dalam satu kabupaten memang jumlah yang paling banyak dibanding kabupaten/kota lainnya di DIY. Kendati demikian, ia berharap jumlah PDP ataupun ODP Covid-19 di Kabupaten Bantul mengalami penurunanan.