Konten Media Partner

Kabar Jogja: Wanita Bagi-bagi Uang hingga Seorang Driver Ojol Gratiskan Ongkir

12 Mei 2020 9:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita yang bagi-bagi uang dari mobil di Kulon Progo. Foto: atx.
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita yang bagi-bagi uang dari mobil di Kulon Progo. Foto: atx.
ADVERTISEMENT
Begitu banyak aksi yang dilakukan oleh orang-orang untuk berbagi selama pandemi corona ini. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menebar kebaikan dengan berbagai cara sesuai dengan profesi dan kemampuan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikut ini kami rangkum aksi berbagi yang terjadi kemarin untuk menemani pagi Anda:
1. Warga Kulon Progo Digegerkan dengan Perempuan Bermasker yang Bagi-bagi Uang
Publik Yogyakarta sempat dihebohkan dengan aksi perempuan bermasker yang membagi-bagikan uang dari atas mobil mewah Hummer berwarna orange beberapa waktu lalu di Jalan Jogja-Solo.
Ternyata aksi itu berlanjut lagi. Perempuan yang belakangan diketahui Ketua Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (PP) DIY, Yuni Astuti, itu pada Minggu sore (10/5/2020) membagikan uang kepada masyarakat kecil di kawasan Kulon Progo. Dia menyebarkan uang mulai pecahan Rp 20.000 hingga Rp 100.000 dari atas sunroof mobil yang dinaikinya. Sementara puluhan Pemuda Pancasila mengawal Yuni sembari tak henti membagikan takjil berbuka puasa.
2. 2.700 Bibit Beringin Akan Ditanam di Lereng Merapi
ADVERTISEMENT
Sebagian orang berpikir, kawasan lereng Merapi sudah hijau tidak perlu lagi dilakukan penghijauan. Hal berbeda justru dipikirkan oleh sekelompok warga yang bernama ‘Pagar Merapi’. Merawat lereng Merapi dengan penghijauan adalah pekerjaan sepanjang hayat.
“Kami resah terhadap sedikit banyak kerusakan dari Merapi. (Salah satunya mengenai) debit air di Kali Kuning, di mana Kali Kuning menjadi sumber air yang dinikmati oleh ribuan bahkan puluhan ribu warga DIY,” ujar Joko MKT, perwakilan Pagar Merapi, Sabtu (9/5/2020).
Salah satu upaya untuk kembali meningkatkan debit air di Kali Kuning adalah dengan melakukan penghijauan di sekelilingnya. Diharapkan hal tersebut membuat masyarakat berpikir akan pentingnya menjaga alam di kawasan Merapi.
3. Cerita Driver Ojol di Jogja yang Gratiskan Ongkir untuk Antar Bahan Pokok
ADVERTISEMENT
Salah satu driver ojol di Yogyakarta tergerak untuk membantu orang yang kesulitan di tengah pandemi corona ini lewat hal yang ia bisa lakukan melalui profesinya. Hendhi (39) mendadak viral di dunia maya usai unggahannya saat mengantarkan pesanan untuk mahasiswa yang kesulitan saat pandemi corona ini.
“Siangnya kok saya kepikiran. Trus saya chat lagi mbak nya. Saya tanya, mbak pegang uang gak. Di jawab gak. Langsung saya cepat2 menuju ke jl.kaliurang lagi untuk membantu mb jadi ongkir yang kemarin 30 ribu itu trus saya tambahin sedikit rejeki dari ngojek saya kasihkan ke mbaknya,” ungkapnya.
Sejak hari itulah Hendhi merasa tergerak untuk membantu dengan hal yang ia bisa. Sebagai seorang driver ojol, ia melakukan hal yang mampu ia lakukan yakni mengantarkan barang untuk orang yang membutuhkan jasanya.
ADVERTISEMENT
4. Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Buka Warung Gratis
Sebuah terobosan dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul di masa pandemi COVID-19 ini. Mereka membuka Warung Gratis bagi warga pada Senin (11/05/2020) untuk menolong petani dan juga masyarakat. Kegiatan ini digelar di halaman Kantor DPP Gunungkidul, Wonosari.
Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menjelaskan akibat pandemi COVID-19 ini, penjualan sayur di tingkat petani lesu karena mengalami penurunan cukup drastis. Oleh karenanya, pihaknya memutuskan untuk membeli sayuran dari petani dan membagikannya secara gratis ke warga.
"Warung Gratis ini sebagai respon atas situasi saat ini, di mana petani sayur ikut terdampak pandemi COVID-19,"ujar Bambang, Senin (11/5/2020).
5. Cerita Relawan PMI Bujuk Bocah 6 Tahun untuk Uji Swab
ADVERTISEMENT
Ada hal yang mengharukan ketika relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunungkidul, menjemput FH, bocah berusia 6 tahun asal Kecamatan Semanu yang terpaksa menjalani isolasi karena kontak erat dengan klaster Indogrosir pada, Minggu (10/5/2020) kemarin. Para relawan harus sangat berhati-hati ketika membujuk bocah tersebut untuk bersedia ikut dengan mereka termasuk menjalani pengambilan swab di RSUD Wonosari.
FH sempat ketakutan karena para relawan mengenakan baju Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sehingga mirip dengan robot. Bocah yang belum duduk di bangku SD tersebut sempat enggan diambil sampel swabnya untuk pemeriksaan PCR.
Hingga akhirnya relawannya, Triawan berinisiatif untuk membelikan sejumlah mainan. Kendati, dikatakan Is, para relawannya kini tengah memiliki pemasukan pas-pasan. Para relawan rela merogoh kocek untuk menguatkan FH agar mau dites swab.
ADVERTISEMENT