Konten Media Partner

Kala Drone Jadi Alat Distribusi Pupuk untuk Tingkatkan Pertanian di Jogja

2 Desember 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen raya Desa Sehat Berbah Prambanan, Sleman, DIY. Foto: Sandra
zoom-in-whitePerbesar
Panen raya Desa Sehat Berbah Prambanan, Sleman, DIY. Foto: Sandra
ADVERTISEMENT
Pertanian jadi salah satu sektor yang menjadi perhatian banyak pihak terutama di Yogyakarta. Berbagai upaya dilakukan untuk memajukan sektor pertanian termasuk dengan memberikan sentuhan teknologi.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Rabu Biru Foundation (RBF) dan Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Group melakukan kolaborasi untuk mempraktikkan pertanian berkelanjutan di Dusun Morobangun, Sleman, Yogyakarta. Kolaborasi ini berusaha mewujudkannya dengan praktik pertanian berkelanjutan melalui penggunaan pupuk cair organik yang disebar melalui drone yang hasilnya dapat terlihat dari panen raya hari ini.
“Selain meningkatkan produktivitas lahan, penggunaan pupuk organik juga sudah mencapai 60% dari total lahan pertanian desa sehingga ekosistem yang digunakan pun bisa lebih terjaga dan berkelanjutan,” ujar Ketua Umum RBF, Henny Daeng Parani, Senin (1/12/2024).
Penggunaan pupuk cair organik yang disebar melalui drone ini memungkinkan produktivitas lahan pertanian meningkat sekitar 20% - 40% dari metode yang sebelumnya biasa digunakan kelompok tani setempat. Agar menjaga dampak keberlanjutannya, kolaborasi ini turut menyasar aspek kesehatan warga setempat melalui program Desa Sehat.
Anak-anak ikut panen padi di Desa Sehat Berbah Prambanan, Yogyakarta. Foto: istimewa
Ketua Dewan Pengawas RBF, Chrisna Deva, mengungkapkan bahwa pihaknya serius mendukung ketahanan pangan nasional dengan memanfaatkan lahan kosong di berbagai daerah. Program ini akan melibatkan pelatihan insentif bagi para petani.
ADVERTISEMENT
“Kuncinya ada di penggunaan teknologi mutakhir, seperti drone untuk menyemprot pupuk. Bayangkan, satu hektar (sawah) disemprot dengan drone. Waktu yang dibutuhkan lebih efisien. Kalau kita punya 40 hektar, kita tinggal gerakkan drone saja, kitanya duduk manis dan hasilnya meningkat hingga 40 persen,” ujar Chrisna.
Pendampingan pada petani yang akan diberikan mulai dari membajak sawah, menebar benih, hingga pemilihan bibit. Pihaknya menargetkan bahwa pendampingan ini tidak hanya dalam waktu singkat, tetapi dalam jangka Panjang hingga 10 tahun.
Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi dari Siti Hediati Soeharto yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina RBF. Ia mengungkapkan bahwa lahan pertanian bisa menjadi lebih produktif dengan menggunakan teknologi modern.
“Saya mengapresiasi betul penggunaan teknologi modern seperti drone dalam sistem pertanian di Desa Morobangun ini yang membuat seluruh proses jadi jauh lebih efisien,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman
Mengungkapkan bahwa pariwisata bukan hanya tentang bagaimana mempromosikan dan mengembangkan destinasi, tetapi juga tentang bagaimana destinasi tersebut memberikan
manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
“InJourney berkomitmen untuk menjadi agent of development yang berfokus pada pengembangan destinasi dan pemberdayaan masyarakat di sekitarnya. Terlebih bagi masyarakat area sekitar Candi Prambanan yang juga merupakan salah satu destinasi wisata yang kami Kelola,” ujarnya.
Tak hanya di bidang pertanian, RBF dan InJourney juga menggelar kegiatan sosial mulai dari sosialisasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan, pembagian makanan bergizi, hingga donasi alat kesehatan.