Konten Media Partner

Kampung Badran, Dulu Kampung Preman Kini Jadi Kampung Sayur

25 Juli 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat memanen selada di Kampung Badran, Kamis (25/7/2019). Foto: adn.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat memanen selada di Kampung Badran, Kamis (25/7/2019). Foto: adn.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampung Badran dulunya dikenal sebagai Kampung Preman. Berbagai upaya dilakukan untuk mematahkan stigma negatif ini. Salah satunya adalah dengan mendirikan Kelompok Tani Makmur di RW 11 Badran, Bumijo, Jetis.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2007, Kampung Badran ini sudah mendirikan Kelompok Tani Makmur. Namun, sempat vakum selama beberapa saat dan baru aktif kembali di bulan Juli 2018. Walaupun demikian, kelompok tani ini berhasil meraih Juara I dalam Kejuaraan Pekarangan Tingkat Kota Yogyakarta pada Juli 2019.
“Kampung sayur ini kan juga untuk ketahanan pangan keluarga,” kata Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat berkunjung ke Kampung Badran, Kamis (25/7/2019).
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat menunjukkan sayuran yang ditanam di Kampung Badran, Kamis (25/7/2019). Foto: adn.
Menurutnya, kualitas sayuran yang ada di kampung Badran ini sudah layak untuk dijual. Namun, penanaman sayuran di Kampung Badran ini masih dijual di kalangan warga saja.
Heroe pun meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong dengan ditanami berbagai macam sayuran. Sehingga jika nanti ada kenaikan harga komoditas, masyarakat tidak perlu resah membeli karena sudah menanam sendiri.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, pemanfaatan lahan kosong ini juga sebagai upaya untuk menata lingkungan,” tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, turut memberikan apresiasi pada warga di Kampung Badran yang menjadikannya sebagai Kampung Sayur ini. Menurutnya, ini menjadi salah satu upaya untuk menghilangkan stigma negatif di masyarakat soal Kampung Badran.
Sejumlah sayuran yang ada di Kampung Badran Yogyakarta, Kamis (25/7/2019). Foto: adn.
“Warga untuk mengubah stigma Badran ini sangat luar biasa sekali,” kata, saat berkunjung ke Kampung Badran, Kamis (25/7/2019).
Ia membeberkan bahwa sudah saatnya warga mewariskan atau mewakafkan oksigen pada generasi penerus.
“Bukan mewariskan CO2 (karbon dioksida) lewat knalpot atau asap rokok,” ujarnya. (asa/adn/adv)