Konten Media Partner

Kaum Disabilitas Pamerkan 159 Karya Seni Rupa di Taman Budaya Yogyakarta

15 September 2023 19:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang penyandang disabilitas saat melihat salah satu karya lukis di pameran TBY. Foto:
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang penyandang disabilitas saat melihat salah satu karya lukis di pameran TBY. Foto:
ADVERTISEMENT
Stigma masyarakat terhadap kaum disabilitas mungkin masih saja miring. Kebanyakan dari mereka kerap dianggap tak berdaya dan tak bisa berkarya hanya karena kekurangan yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Namun stigma itu tak sepenuhnya benar. Pasalnya sebanyak 159 karya yang dibuat oleh para penyandang disabilitas itu saat ini terpajang rapi di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dalam gelaran pameran yang diberi label 'Suluh Sumurup Art Festival (SSAF).
Kurator SSAF, Budi Irwanto mengatakan ada 50 seniman yang terlibat, baik secara perseorangan maupun komunitas dalam pameran yang digelar pada 14-22 September 2023 ini.
Mereka menampilkan 159 karya seni rupa dengan bentuk dua dan tiga dimensi selama delapan hari kedepan.
"Kami bisa lihat seni mampu mentransformasikan teman-teman difabel yang kerap dilihat sebagai subjek tergantung tapi di sini kita lihat mereka aktif dan kreatif memproduksi karya. Kami tim kurator, mencoba tak gunakan parameter karya itu saja tapi daya ungkap dari karya yang sangat penting. Di sana bisa temukan kejujuran, ini hal penting. Kita lihat proses pergulatan dalam pembuatan karya. Kita tak hanya menunjukkan keragaman gaya atau tema, tapi bagaimana keberbedaan serta keunikan yang kami hormati," kata Kurator SSAF, Budi Irwanto, Jumat (15/9/2023).
ADVERTISEMENT
Budi menyebut tema Gegandengan yang diangkat dalam pameran ini, digagas sebagai upaya mengedepankan spirit kebersamaan, kerjasama, kolaborasi, dan solidaritas sesama penyandang disabilitas pelaku seni dengan masyarakat secara umum.
Sehingga menjadi sarana pemersatu, yang bisa merepresentasikan kondisi disabilitas tapi di sisi lain seni bisa mencairkan kesalahpahaman tentang disabilitas.
"Bagaimana teman-teman difabel berproses ini harus diceritakan. Pameran ini salah satu upaya memberikan jembatan bagi seniman difabel untuk diapresiasi, agar semakin bersemangat dalam berkarya dan bisa berkembang menjadi besar," ujar dia.
Sementara Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Dra Purwiati menambahkan pihaknya berupaya menciptakan ruang untuk difabel berkembang.
Ia mengibaratkan sosok Putri Ariani yang kini berhasil hingga kancah internasional itu juga menunjukkan bahwa difabel mampu ketika memiliki ruang untuk menempa dirinya.
ADVERTISEMENT
"Kami mencoba memfasilitasi para seniman difabel untuk berkarya disini. Tak hanya teman-teman difabel, kali ini ada karya-karya kolaboratif dengan seniman non difabel. Kami ingin memberikan ruang, mendukung mereka berkembang dan meraih hal-hal baik ke depan," jelas Kepala TBY, Purwiati.
Tak hanya menikmati pameran saja, Purwiati mengatakan para pengunjung TBY juga bisa membeli karya teman-teman disabilitas yang turut dihadirkan di sepanjang acara pameran, mulai dari stand-stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pementasan potensi serta workshop dan diskusi.
Terkait seniman yang berpartisipasi antara lain Anugrah Fadly Kreato Seniman, Aqilurrachman Abdul Charitz, Damar Sulistyo, Dwi Putro , Edi Priyanto, Eva Kasim, Mishka Fathina Dewanto, Muhammad Filodota Febrigata, Muhammad Hariyanto, Salasatul Hidayah, Salim Harama, Yaya Maria, Yogi Suganda Siregar, Zakka Nurul Giffani Hadi, Aidan Akbar, Ni Putu Davita Nareswari, dan Putri Nidhaul Hasanah. Delapan komunitas yang terlibat adalah, AndArt, ba(WA)yang, Eco Diffa, JDA, Kembang Selatan, Para Rupa, Potads dan Sayap Ibu.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)
Tonton video menarik dari Tugu Jogja: