Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Keluarga Warga Temanggung yang Diduga Dianiaya Anggota TNI Minta Pendampingan
6 September 2022 13:41 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Keluarga Argo Wahyu Pamungkas warga Desa Geblok, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung yang tewas diduga dianianya anggota TNI di Salatiga meminta pendampingan hukum, guna mengusut secara transparan kasus ini. Mereka mendatangi Kantor Pusat Bantuan Hukum DPC Perhimpunan Advokat Indonesia di Temanggung.
ADVERTISEMENT
Ketua PBH Peradi Magelang Totok Cahyo Nugroho membenarkan jika perwakilan keluarga almarhum Argo Wahyu Pamungkas datang berkonsultasi dan meminta pendampingan. Pihaknya pun menyambut dengan tangan terbuka, atas maksud keluarga yang ingin melayangkan aduan serta berkonsultasi terkait langkah apa saja yang harus dilakukan agar kasus ini berjalan sesuai hukum dan bisa diselesaikan secara transparan tanpa pandang bulu.
"Ya benar, kemarin memang perwakilan pihak keluarga almarhum Argo datang kemari untuk mengadu dan berkonsultasi bagaimana menempuh langkah hukum. Kami pun selanjutnya akan membentuk tim guna menangani kasus ini," ujarnya Selasa (6/9/2022).
Menurut Totok pihak keluarga ingin ada pendampingan hukum, bahkan ada kemungkinan hingga tahap kuasa. Ia pun akan segera berkoordinasi dengan rekan-rekannya untuk segera bergerak memberikan pendampingan hukum bagi keluarga korban.
ADVERTISEMENT
Perwakilan pihak keluarga almarhum Argo, Bambang Tripomo (55) menuturkan, langkah ini diambil untuk meminta perlindungan dan pendampingan hukum. Hal itu mengingat pula, bahwa kasus meninggalnya Argo saat ini juga tengah ditangani pihak Denpom dan masih dalam tahap penyelidikan.
"Langkah yang kami tempuh ini semata-mata supaya kasus kematian almarhum Argo ini diusut secara tuntas dan dibuka secara transparan, benar-benar terang benderang. Satu lagi, agar supremasi hukum dapat tetap tegak. Kami hanya masyarakat biasa yang masih sangat percaya atas kinerja para penegak hukum, apalagi Indonesia adalah negara berlandaskan hukum,"katanya.
Tri yang terhitung masih paman korban mengatakan, keluarga korban baik ibu, istri masih terpukul atas kematian Argo yang sangat tragis. Kendati demikian, keluarga besar Argo juga mengapresiasi jajaran TNI khususnya dari pihak Denpom dan Kesatuan Yonif Mekanis Raider 411/6/2 Kostrad Salatiga yang sejauh ini telah membantu pemulangan jenazah hingga penguburan. Permintaan maaf terbuka juga telah dilontarkan dari TNI atas indisiden ini.
ADVERTISEMENT
"Sama sekali tidak ada rasa dendam terhadap pihak manapun atas insiden ini. Perwakilan dari TNI juga datang ke rumah untuk menyampaikan bela sungkawa serta permohonan maaf kepada pihak keluarga, sampai ikut membantu proses pemakaman Argo juga kemarin. Kami sangat mengapresiasi atas hal itu. Kami yakin, ini hanya perbuatan segelintir oknum saja. Secara umum kita harus mengakui bahwa TNI adalah mitra rakyat, masih sangat banyak anggota TNI yang baik,"katanya.
Sebelumnya diberitakan, Argo Wahyu Pamungkas (32), warga Dusun Bugen, Desa Geblog, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung meninggal dunia setelah sebelumnya terlibat keributan dengan Pratu RW. Prajurit Satu RW sendiri belakangan diketahui merupakan anggota TNI dari Satuan Mekanis Raider 411/Pandawa/6/2 Kostrad yang bermarkas di Kota Salatiga.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun, keributan itu dipicu senggolan kendaraan pickup yang dikendarai Argo Cs dengan sepeda motor yang dikendari Pratu RW dengan istrinya yang tengah hamil. Akibat senggolan itu prajurit berpangkat tamtama tersebut diduga naik pitam, menghentikan laju kendaraan pickup sembari berkata 'saya anggota' hingga akhirnya cek-cok dengan Argo kemudian terjadi perkelahian duel satu salawan satu di dekat Pasar Blauran Salatiga.
Namun dalam duel satu lawan satu, Argo kalah kemudian kawan-kawannya yang semula bermaksud melerai terpancing emosi maka sempat ikut memukul Pratu RW. Setelah dilerai warga dua kubu pergi. Argo CS melanjutkan tugas memasang neon box di kawasan Kota Salatiga, tak tahunya mereka didatangi sejumlah anggota TNI yang langsung melakukan pemukulan dan membawanya ke markas TNI.
ADVERTISEMENT
Dari penelusuran rekaman CCTV juga nampak saat Argo dan kawan-kawannya sedang memasang neon box atas suruhan bosnya dari Surya Percetakan Temanggung di salah satu tempat di Salatiga, didatangi beberapa anggota TNI berbaju hijau loreng. Dari beberapa orang tersebut tampak menendang besi penyangga alat tumpuan para pekerja percetakan ini. Beberapa orang terlihat jatuh atau melorot dari atas, kemudian ada yang dipukul, dipiting dan di bawa pergi di mana terakhir diduga di bawa ke kesatuan Pratu RW.
Pihak keluarga di Temanggung baru tahu kabar insiden tersebut setelah mendapat kabar dari Salatiga, bahwa Argo Cs dirawat di rumah sakit, namun ternyata sudah dalam kondisi kritis. Argo meninggal usai menjalani perawatan di RST dr.Asmir Salatiga.
ADVERTISEMENT
Namun nyawa empat rekannya selamat meski mengalami babak belur, yakni Ali Akbar Inung Rafsanjani (20) warga Ngumbulan RT 03 RW 03, Kelurahan Candimulyo, Kecamatan Kedu, Yahya (22), warga Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Ari Suryo Saputro (23) warga Munding Kidul, Desa Kundisari, Kecamatan Kedu, Arif Fahrurrozi (22) warga Parakan. (ari)