Keluarga YouTuber Iyus Sinting Ingin Kasus Tak Diperpanjang

Ilustrasi kekerasan. Foto: Kumparan

Nama YouTuber Iyus Sinting asal Kendal tengah viral lantaran aksi teganya yang dilakukan pada sang kakek. Pria yang bernama asli Yusminardi (24) itu harus berurusan dengan pihak kepolisian terkait tindak penganiayaan pada Wasidi (65). 

Pada Kamis (21/11/2019) Iyus Sinting berada di Polres Kendal didampingi oleh ayahnya Imam Turmudzi  dan juga Wasidi. Ayah youtuber itu pun menanggapi aksi tindam kekerasan yang dialakukan putranya. Ia beranggapan bahwa latar belakang penganiayaan disebabkan karena Yusminardi alias Iyus Sinting menganggu terlalu lama. 

"Tidak ada masalah apa-apa. Mungkin karena nganggur terlalu lama," ujar ayah Yusminardi, Imam di Mapolres Kendal, Kamis (21/11/2019). 

Imam juga mengatakan bahwa kasus penganiaaan yang dilakukan YouTuber Iyus Sinting sebetuknya sudah selesai di hari yang sama saat peristiwa itu terjadi yakni pada hari Minggu (17/11/2019). Iyus Sinting bahkan langsung menyesali perbuatannya dan keluarga sedang mencoba menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. 

"Anaknya sudah minta maaf, sudah nangis-nangis. Mbahnya juga sudah memaafkan. Sebenarnya sudah langsung menyesal dia. Anaknya aslinya tidak begitu," pungkas Imam. 

Terkait keberadaannya di Polres Kendal, Imam mengatakan sengaja datang dengan harapan agar kasus anaknya tidak sampai ke proses peradilan.

"Ya, tadi masih ditanya-tanya, kita menghendaki damai, wong masih keluarga," imbuhnya Imam.

Imam juga mengatakan bahwa, meski mengamuk dan membabi buta saat menganiaya Wasidi, Iyus sebetulnya merupakan anak yang baik, bukan anak yang temperamental.

Seperti yang semoat diberitakan, beredar sebuah video penganiayaan pemuda terhadap kakeknya. Diketahui dalam video tersebut adalah Yusminardi dan Wasidi. 

Yusminardi tega menendang dan meneriaki kakeknya lantaran menemukan pakan ikan dalam air bak mandi. Karena jijik pelaku lantas menedangi korban dengan membabi buta. Alhasil Iyus Sinting menjadi bulan-bulanan cacian oleh warganet.