Konten Media Partner

Kemenparekraf Sebut Pengembangan Board Game Mampu Majukan Pariwisata Jogja

8 September 2024 12:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para peserta FGD saat memainkan Board Game dari berbagai komunitas pengembang board game di Jogja. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Para peserta FGD saat memainkan Board Game dari berbagai komunitas pengembang board game di Jogja. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melihat masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk memajukan kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Tak melulu soal tempat wisata atau kuliner, industri board game atau permainan papan yang saat ini terbilang mulai jarang ditemui itu menjadi salah satu industri yang diyakini memiliki masa depan yang cerah di Indonesia termasuk di Jogja.
Apalagi selama ini, subsektor gim nasional menjadi salah satu penyumbang PAD yang cukup untuk perekonomian Indonesia. Oleh karenanya, alih-alih memajukan industri tersebut, Kemenparekraf menggelar Focus Group Discussion bertajuk 'Pengembangan Ekosistem Boardgame Nasional' untuk menjaring berbagai ide pengembangan kedepan.
"Diskusi ini sangat penting dalam menyusun strategi pengembangan ekosistem board game yang kuat dan berkelanjutan, yang meliputi komunitas boardgame, pengembang, penerbit, distributor, retailer, hingga penyelenggara acara board game” kata Direktur Aplikasi Permainan Televisi dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa dalam sambutannya, Sabtu (7/9/2024).
ADVERTISEMENT
Iman mengatakan yang dilibatkan dalam FGD ini antara lain berbagai pemangku kepentingan, seperti pegiat, komunitas, dan asosiasi board game nasional. Beberapa di antaranya adalah Wilah dari Game4change, Papat dari Gurubumi, Sutasoma dari Sebangku, Marica On Time dari Marica, Bahtera Nuh dari Impian Studio, Superfood dari Feiratochi, Match Cat dari Hompimpa serta Sekata dari Tabletoys.
Kata dia, Jogja menjadi kota kedua yang disambangi lantaran pihaknya ingin memberikan gambaran kondisi board game saat ini serta ingin melihat lebih dekat seperti apa pertumbuhannya di Yogyakarta dalam komunitas dan edukasi.
Dia tak menepis bahwa board game bisa menjadi sarana bermain non-digital yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain untuk bersenang-senang, berbagai edukasi juga bisa disisipkan di dalam board game.
ADVERTISEMENT
Board Game Punya Potensi Tingkatkan Kunjungan Wisatawan
Di sisi lain, Iman menyebut keberadaan board game secara tidak langsung bisa memberikan pengaruh terhadap eksistensi Yogyakarta sebagai Kota Wisata.
Menariknya, lanjut dia, ada beberapa kafe di Jogja yang mulai menyediakan board game untuk pengunjung bermain sehingga secara tidak langsung mendukung wisatawan datang ke Yogyakarta.
"Ini juga mendukung ketika wisatawan datang ke Jogja, mereka sedang bersantai masuk ke kafe menikmati minuman, lalu ada permainan yang bisa mereka lakukan. Ini dapat memperlama tinggal di Jogja. Menikmati yang ada di Jogja, sehingga pariwista berkualitas ini juga akan ke arah sana," ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, sektor kreatif board game ini memang menjadi peluang menarik yang diharapkan bisa mengangkat kekayaan lokal yang kurang terekspos menjadi daya tarik wisata.
ADVERTISEMENT
Dengan perkembangan digital yang masif seperti saat ini, Wahyu nenyakini kemasan-kemasan kearifan lokal bisa diperbaharui sehingga masuk sebagai penyangga baru sektor wisata, termasuk melalui board game ini.
"Adanya aktivasi board game ini tentunya bisa menjadi letupan ide bagi kita kedepan supaya bisa menciptakan aktivitas untuk wisatawan agar bisa menambah, memperpanjang length of stay-nya," pungkasnya.
(M Wulan)