Kera Ekor Panjang Mulai Merangsek ke Pemukiman Bantaran Sungai Progo

Konten Media Partner
2 Oktober 2019 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kera ekor panjang. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kera ekor panjang. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Kemarau panjang di Kulon Progo yang tak kunjung berakhir membuat kawanan kera ekor panjang turun gunung dan masuk pemukiman warga, terutama yang berada di dekat aliran air. Dalam beberapa hari terakhir, kera ekor panjang terlihat merangsek ke pemukiman warga di Dukuh Bantar Wetan, Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo yang berada di aliran Sungai Progo.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga Dukuh Bantar, Budi Nugroho mengatakan, sejak dua hari terakhir muncul kera ekor panjang di pemukiman mereka. Setidaknya ada 4 ekor kera yang terlihat berseliweran di di perkampungan dan juga kebun-kebun terutama yang memiliki tanaman buah seperti pisang ataupun pepaya.
"Mungkin kera ini muncul sebagai dampak kemarau panjang, yang mengakibatkan minimnya makanan di hutan,"ujar Budi, Rabu (2/10/2019).
Tidak hanya memasuki di kebun warga namun juga ke pekarangan, di dekat pemukiman. Bahkan ada yang berani masuk ke dalam rumah untuk mencari makan. Buah-buahan yang ada di perkampungan ini sudah ludes dimakan kera ekor panjang ini.
Munculnya monyet di wilayah ini, bukanlah kali pertama. Hampir setiap kemarau panjang selalu ada kera yang berkeliaran. Mungkin mereka mencari makan dan minum karena dampak kemarau panjang. Dan hewan primata ini memang cukup membuat penduduk khawatir karena bisa menyerang anak-anak.
ADVERTISEMENT
“Kera ini mungkin dari Perbukitan di Girimulyo atau Samigaluh,” terangnya.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA DIY, Untung Suripto, mengatakan kera ekor panjang ini masuk ke pemukiman warga karena stok makanan mereka di atas bukit. tanya itu sumber-sumber air yang biasa digunakan untuk cadangan minuman keras ekor panjang ini di habitatnya telah habis.
Menurutnya, kera ini tidak termasuk hewan langka yang dilindungi. Jika dilakukan penangkaan tetap harus memperhatikan hak hidup hewan tersebut. BKSDA siap menerima penyerahan dari warga untuk nanti dilepaskan di habitat alaminya.
Selama 2019 ini, mereka telah mendapatkan laporan dari warga terkait keberadaan monyet ekor panjang ini. Sebelum pernah ada laporan dari wilayah Pengasih.
ADVERTISEMENT
"Kera itupun berhasil ditangkap dan menjalani uji klinis. Kalau ada yang tertangkap akan dilakukan rehabilitasi dan pengecekan keehatan,” terangnya. (erl/adn)