Konten Media Partner

Kerap Makan Korban, 'Jalur Tengkorak' di Temanggung Perlu Diperlebar

17 Desember 2019 7:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk yang terlibat kecelakaan di jalur tengkorak Rujak Asem, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Foto: ari.
zoom-in-whitePerbesar
Truk yang terlibat kecelakaan di jalur tengkorak Rujak Asem, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung. Foto: ari.
ADVERTISEMENT
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq mengatakan, jalur tengkorak Rujak Asem yang merupakan jalan provinsi penghubung Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal perlu dilebarkan. Pasalnya, jalan itu terlalu sempit dengan kontur turunan tajam sehingga sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
"Jalur Rujak Asem Bejen perlu diperlebar dan untuk jalannya diperbaiki, serta penting dibangun jalur penyelamat. Lantaran, di lokasi ini sangat rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, bahkan sering kali mengakibatkan korban meninggal dunia. Kemarin bahkan terjadi kecelakaan karambol menewaskan korbannya, maka perlu dilebarkan," ujarnya Senin (16/12/2019).
Pihaknya juga telah berkomunikasi kepada Kementerian Perhubungan RI untuk meminta mobil skylift untuk operasional sarana pemasangan rambu dan perbaikan penerangan jalan umum. Kemudian ia juga berharap ada pemasangan alat transportation system dan perbaikan jalan nasional yang melintasi Kabupaten Temanggung guna meminimalisir kecelakaan.
"Soal jalan itu sebenarnya sudah berkali-kali diusulkan ke provinsi (Pemprov Jateng), untuk dilakukan pelebaran di tanjakan Rujak Asem dan minta bantuan mobil derek. Kami mohon ini nanti bisa didiskusikan bersama untuk mengurangi risiko kecelakaan," katanya.
ADVERTISEMENT
Bagiyo (45), pengendara yang kerap melintas di jalur Rujak Asem menuturkan, jalan di sana sangat mengerikan sempit licin dan turunannya tajam. Apabila dari arah Candiroto ada kendaraan yang remnya blong pasti terjadi kecelakaan. Bahkan sudah banyak nyawa melayang di jalur maut ini, terlebih jalan ini menjadi jalur utama menuju ke Pantura sehingga bus-bus malam atau truk muatan barang selalu lewat jalan ini jika hendak menuju Jakarta.
"Sudah puluhan tahun tanjakan Rujak Asem begini-begini saja tidak diperbaiki atau diperlebar. Saya rasa perlu juga dibuatkan jalur penyelamat yang lewat itu bus besar sama truk tronton. Kalau malam hari atau hujan juga jarak pandang jadi berkurang maka perlu penerangan juga," katanya.
Di jalur maut Rujak Asem, Kecamatan Bejen pada Minggu (15/12/2019) sempat terjadi kecelakaan yang melibatkan sejumlah kendaraan dan mengakibatkan satu orang tewas, atas nama Ahmad Yulianto (42). Dia tewas di tempat kejadian karena mengalami luka parah dan benturan keras, sedangkan tujuh orang lainnya mengalami luka berat dan ringan dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Kasatlantas Polres Temanggung, AKP Dina Novitasari menuturkan, ada dugaan truk tronton bernomor polisi E-9844-B yang disopiri Ahmad Yulianto (42) yang melaju dari atas arah Candiroto menuju Bejen mengalami rem blong. Truk bermuatan kayu triplek itu akhirnya oleng dan menghantam sejumlah kendaraan yang melaju dari arah berlawanan.
Antara lain truk Isuzu nomor polisi AA 1850 FF yang dikemudikan Komarudin dengan penumpang Muhamad Aridhon, juga menabrak Mitsubhisi L 300 nomor polisi B 2062 XE yang dikemudikan Heri Setiyawan dengan penumpang Magiyo, Toyota Kijang nomor polisi K 9308 FD yang dikemudikan Sutrisno, Honda vario nopol G 5413 ACB dikendarai oleh Afrozi, Honda Beat nopol AA 4050 Y yang dikendarai oleh Pasriyah dengan Tipyani. (ari)
ADVERTISEMENT