Konten Media Partner

Keraton Jogja Suguhkan Musik Orkestra Peringati Serangan Umum 1 Maret

1 Maret 2023 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan orkestra yang dibawakan oleh Keraton Yogyakarta, Rabu (1/3/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan orkestra yang dibawakan oleh Keraton Yogyakarta, Rabu (1/3/2023). Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka memperingati Serangan Umum 1 Maret yang kini diperingati juga sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara Republik Indonesia, Tim ensambel tiup Yogyakarta Royal Orchestra besutan Kawedanan Kridhamardawa Keraton Yogyakarta menggelar Pentas Musikan Mandalasana.
ADVERTISEMENT
Ratusan wisatawan tampak mulai memadati Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana, yang berada di Kompleks Museum Kedhaton Keraton Yogyakarta.
Pentas Musikan Mandalasana itu menghadirkan lagu-lagu bertema perjuangan dan kebangsaan, serta beberapa lagu bernuansa Yogyakarta.
"Tahun ini, kami ingin mengeksplor lebih jauh lagu-lagu yang bernuansa Yogyakarta, karena peristiwa Serangan Umum ini kan terjadinya di Yogyakarta. Sehingga masuklah lagu Sepasang Mata Bola; Yogyakarta; dan terakhir Jogja Istimewa karya Jogja Hiphop Foundation,” kata KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Kridhamardawa, divisi yang bertanggung jawab dalam pelestarian, pendidikan, dan pengembangan seni budaya di Keraton Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).
KPH Notonegoro menyebut peringatan Serangan Umum 1 Maret itu jangan hanya dikenang oleh para sesepuh saja, melainkan juga harus diperingati oleh para generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya Pentas Musikan Mandalasana yang dihadirkan di Keraton Jogja kali ini dikemas secara modern dan menggandeng banyak anak muda untuk bersama-sama memperingati Serangan Umum 1 Maret.
"Serangan Umum 1 Maret itu perlu dikenang juga bukan hanya oleh orang-orang yang sepuh-sepuh aja tapi juga untuk anak-anak yang muda-muda. Jadi kami ingin menggandeng teman yang muda-muda biar lebih semangat jadi menampilkan lagu lagu yang lebih kekinian gitu," ujarnya.
Adapun lagu-lagu yang dihadirkan di antaranya Hymne Serangan
Umum 1 Maret, Sepasang Mata Bola, Yogyakarta dan Jogja Istimewa. Suasana semakin meriah saat lagu Jogja istimewa dibawakan, bahkan para wisatawan itu meminta agar lagu tersebut dinyanyikan kembali oleh para penampil.
Salah satu pengunjung asal Kalimantan Timur, Ravieka Fathya (28) mengaku senang dapat menyaksikan sajian musik yang disuguhkan di Keraton Jogja itu. Menurutnya, kolaborasi musik tradisional dan modern ini menjadi sesuatu hal yang baru yang ditampilkan di kawasan Keraton.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari aku pribadi excited (untuk menyaksikan), (apalagi) karena ini tuh di Keraton. Meskipun nuansa tradisional, tapi dikemas secara modern," paparnya.