Kesan Khofifah pada Buya Syafii: Bapak Bangsa yang Selalu Ingin Negerinya Damai

Konten Media Partner
28 Mei 2022 20:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat hadir takziyah di rumah Buya Syafii, Sabtu (28/5/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat hadir takziyah di rumah Buya Syafii, Sabtu (28/5/2022). Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Duka masih terasa usai kepergian Buya Syafii, Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah. Sosok cendekiawan ini dikenal sebagai orang yang menjunjung tinggi toleransi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pejabat publik menyambangi kediaman Buya Syafii untuk menyampaikan belasungkawa. Termasuk Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Ia menyampaikan sederet kesan pada Buya Safii. Menurutnya, Buya Syafii adalah ciri Bapak bangsa yang selalu ingin negerinya bersatu.
"Beliau salah satu ciri bapak bangsa yang selalu ingin negrinya damai, sejuk dan penuh persatuan. Tentu karna beliau juga adalah tokoh utama di Muhammadiyah jadi ingin muhammadiyah dalam suasana sejuk dan bersatu," tutur Khofifah saat hadir takziyah di rumah Buya Syafii, Sabtu (28/5/2022).
Dia mengungkapkan bahwa, bangsa Indonesia berduka bukan hanya warga Muhammadiyah. Ia mengungkapkan Indonesia telah kehilangan sosok intelektual ulama yang karismatik dengan pemikiran besar yang selama ini selalu menyejukkan.
"Pasti sangat banyak kekuatan politik yang ingin mendapatkan legitimasi atau justiminasi tertentu dari beliau, tapi analogi yang tepat untuk menggambarakan sosok buya dalam menjaga equidistant dalam kekuatan politik. Seperti ikan di lautan. Air laut asin tapi ikan itu tidak terkontaminasi dengan asinnya air laut," terang Khofifah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Buya menjadi payung dari berbagai kekuatan politik, sosial, maupun keagamaan. Komitmen untuk menjaga kebhinekaan dan kesatuan tak pernah lulntur.
"Sehingga kita kehilangan sekali kepergian beliau pada saat seperti ini, sangat banyak referensi pemikiran beliau yang masih dibutuhkan untuk mengawal bangsa dan negara indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, tugas kaum muda sekarang ini adalah menindaklanjuti dan menjalankan pemikiran Buya Syafii untuk menjaga integritas.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat hadir takziyah di rumah Buya Syafii, Sabtu (28/5/2022). Foto: len/Tugu Jogja
"Tadi di dalam kita bercerita soal kehidupan bagaimana sosok Buya dan umi Nurkhalifah yang memiliki kemandirian luar biasa dalam menjalankan kehidupan. Baik skala domestik maupun publik luar biasa," lanjutnya lagi.
Sosok Buya, lanjutnya, tidak hanya mandiri untuk menceritakan pemikirannya, namun ia secara nyata merealisasikannya. (Len)