Konten Media Partner

Ketegangan Simpatisan PDIP dan PPP di Jogja Dipicu Salah Paham

9 Januari 2023 8:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang warga mencopoti umbul-umbul PDIP. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang warga mencopoti umbul-umbul PDIP. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kesalahpahaman sempat terjadi antara simpatisan PDIP dan PPP di Yogyakarta pada Minggu (8/1/2023). Dalam video yang beredar, ketegangan sempat terjadi antara kedua belah pihak simpatisan partai yang sempat bersinggungan di sebuah persimpangan hingga lalu lintas sempat tersendat. Tak hanya itu, sejumlah orang yang tidak diketahui identitasnya juga sempat terlihat mencopot umbul-umbul PDIP yang berada di sekitaran lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo menyebut kejadian itu terjadi tepatnya di simpang 4 Jlagran, Gedongtengen, Tegalrejo, Kota Yogyakarta pada Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB. Berdasarkan keterangan kejadian itu karena ada warga yang hendak ikut mengatur arus lalu lintas saat simpatisan PPP melintas di persimpangan tersebut.
"Ada salah satu warga simpatisan PDIP Jlagran yang bernama FG bermaksud ikut mengatur arus lalu lintas, akan tetapi memakai baju atau kaos merah sehingga mengakibatkan kesalah pahaman dengan simpatisan PPP yang melintas di simpang 4 Jlagran," sebut Timbul dalam laporannya kepada Tim Tugu Jogja, Senin (9/1/2022).
Sontak, petugas yang melaksanakan pengamana di simpang 4 Jlagran tersebut turun tangan. Kedua pihak akhirnya berhasil dilerai petugas.
ADVERTISEMENT
"Dalam insiden tersebut tidak ada korban dari kedua belah pihak," imbuhnya.
Usai sempat terjadi ketegangan antara simpatisan kedua partai tersebut, Timbul menyebut bahwa kedua belah pihak telah bertemu untuk menyelesaikan persoalan.
"Setelah kesalah pahaman antara simpatisan P3 dan simpatisan PDIP selesai Ketua PAC PDI P Gedongtengen dan ketua BSM Cintral kota datang untuk klarifikasi kesalahpahaman yang telah terjadi," pungkasnya.