Konten Media Partner

Klaster Hajatan di Panggang Gunungkidul Bertambah 32 Orang

14 Juni 2021 16:51 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
adv
zoom-in-whitePerbesar
adv
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Klaster hajatan di Kalurahan Girisekar, Kapanewonan Panggang, Gunungkidul hari ini, Senin (14/6/2021) mengalami lonjakan. Setidaknya ada 32 orang warga dari Padukuhan Jerukan yang hari ini dinyatakan positif Covid19.
ADVERTISEMENT
Penambahan di Padukuhan Jerukan ini merupakan rentetan dari penyebaran COVID-19 dari klaster hajatan yang mulai muncul sejak tanggal 10 Juni 2021 pekan lalu. Dinas Kesehatan setempatpun terus melaksanakan upaya tracing kontak terhadap warga yang kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.
"Iya benar (tambah 32),"ujar Lurah Girisekar, Sutarpan, Senin (14/6/2021) ketika dikonfirmasi.
Sutarpan menyebutkan, sebanyak 16 Warga di Padukuhan Jeruken dinyatakan positif Covid-19 pada tanggal 10 Juni 2021 lalu. Jumlah warga yang terpapar cukup banyak karena mereka baru saja membantu salah satu warga yang menggelar hajatan.
Informasi selengkapnya klik di sini
Usai hajatan ternyata ada salah satu warga yang mengeluh tidak enak badan. Warga itu kemudian memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setempat. Karena menunjukkan gejala mengarah ke Covid19, maka dilakukanlah uji swab.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan pemeriksaan swab hasilnya positif Covid-19. Sehingga traking dilakukan kepada 15 orang kontak erat, dan hasilnya secara kesulurahan positif Covid-19 termasuk warga yang menggelar hajatan.
"Tracing kontak erat dilakukan kepada sebagian warga sekitar yang terlibat dalam acara hajatan tersebut,"ungkapnya.
Tracing kemudian berlanjut kepada anggota keluarga yang terpapar positif termasuk puluhan warga yang terlibat membantu di acara hajatan warga tersebut. Tracing dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR kepada mereka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan pihaknya memang terus melaksanakan tracing terhadap warga di wilayah klaster-klaster yang sebelumnya terdeteksi. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran covid19 tanpa terdeteksi
"Jangan kendor akan protokol kesehatan,"tandasnya.