Konten Media Partner

KMT Kini Bisa Dipakai untuk Bayar Trans Jogja

10 November 2022 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian KMT yang bisa digunakan untuk bayar Trans Jogja, Kamis (10/11/2022). Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian KMT yang bisa digunakan untuk bayar Trans Jogja, Kamis (10/11/2022). Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Guna mempermudah para pengguna moda transportasi umum di wilayah Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta menggandeng PT KAI meluncurkan Kartu Multi Trip (KMT). Kartu ini merupakan alat pembayaran terintegrasi antara KAI Commuter dengan Trans Jogja.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan pihaknya memang berupaya memanjakan konsumen Trans Jogja dengan berbagai kemudahan. Salah satunya yang mereka lakukan adalah mempermudah pembayaran antar moda transportasi.
"Kami perkenalkan KMT kepada penumpang moda transportasi publik di DIY dan sekitarnya. Ini untuk mempermudah mereka," kata dia, Kamis (10/11/2022).
Menurut Made, kemudahan akses diharapkan memacu masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dalam menunjang mobilitas. Dan rencananya mereka akan menambah fasilitas untuk mengintegrasikan moda transportasi umum Kereta Api dengan Bus Trans Jogja.
Setelah terintegrasi pembayarannya, Pihaknya akan mengupayakan agar penumpang bisa langsung naik dari halte stasiun Yogyakarta tanpa harus berjalan jauh terlebih dahulu. Karena saat ini Halte Trans Jogja terdekat berada di depan Hotel Inna Garuda di Jalan Malioboro.
ADVERTISEMENT
"Penggunaan transportasi publik harus menjadi sesuatu yang kita utamakan. Masyarakat harapannya juga menyambut transportasi publik sebagai sarana mobilitas,” ungkapnya
Direktur Utama PT AMI, Dyah Puspitasari menambahkan penumpang Trans Jogja mulai saat ini bisa menggunakan satu kartu saja untuk berkomuter. Namun saat ini Halte yang bisa melayani top up memang masih terbatas. Dan mereka akan menambah lagi bertahap halte yang bisa top up.
Saat ini, lanjutnya, ada beberapa halte yang kini bisa digunakan untuk top up saldo yakni Halte Taman Pintar, SMP 5 Kridosono, Jombor, Adisutjipto, Ambarrukmo Plaza, Samsat Yogyakarta, Pakem, hingga Palbapang. Ke depan akan semakin banyak lagi yang bisa melayani topup.
“Semoga semakin mudah, semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan transportasi umum ini," terangnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Operasi dan Pemasaran Kereta Api Indonesia Commuter, Wawan Ariyanto menambahkan bagi penumpang KRL, kolaborasi ini tentu menjadi hal yang memudahkan mobilitas mereka. Apalagi nantinya jika Trans Jogja bisa memiliki halte di stasiun.
“Ini sangat memudahkan bagi penumpang, turun bus ada KRL begitu pula turun KRL bisa langsung naik bus,"ujar dia.
Saat ini jumlah penumpang KRL di Daop 6 mencapai rata-rata 20 ribu perhari. Dengan terintegrasinya layanan pembayaran antara bus trans jogja dan KRL maka diharapkan makin meningkatkan jumlah pengguna. Pihaknya mendukung penggunaan angkutan umum yang lebih maju, untuk mengurangi emisi.
Sementara, Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengingatkan penyelenggara transportasi publik agar terus mempermudah layanan karena DIY menganggarkan tak kurang Rp 130 miliar per tahun untuk sarana transportasi publik.
ADVERTISEMENT
"APBD kita Rp 100 miliar sementara dari pusat Rp 30 miliar untuk subsidi transportasi DPRD DIY menurut Huda tidak pernah mempertanyakan pendapatan daerah dari sektor transportasi publik, sehingga harapannya kinerja penyedia bisa maksimal," tandasny.a
Menurutnya kartu ini bisa digunakan dari Kutoarjo sampai Palu, dari Pakem sampai Palbapang. Hal ini tentu sangat baik dan memudahkan masyarakat bermobilitas. Tapi ia berharap bisa semakin baik lagi, karena tiap tahun kami anggarkan Rp 100 miliar untuk transportasi publik seperti Trans Jogja.
Bus Trans Jogja. Foto: dok. Tugu Jogja
"Kami tak pernah menanyakan PAD dari Trans Jogja tapi hanya berapa banyak orang yang naik tiap hari. KRL sudah naik 400 persen harapannya Trans Jogja juga bisa naik dengan angka yang sama," tegas Huda.
ADVERTISEMENT
Huda juga berpesan agar penyedia KMT bisa menyediakan kartu dengan mudah bagi masyarakat termasuk kalangan pelajar. Siapa pun masyarakat yang ingin naik transportasi publik diharapkan mendapat kemudahan.
“Pelajar tarifnya hanya Rp 60 saja tiap perjalanan. Siapa saja yang mau naik transportasi Umum harus dimudahkan,” ujar Huda.