Konten Media Partner

Kustini Sri Purnomo Optimalkan Perlindungan dan Kesehatan Anak

17 Oktober 2020 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kustini Sri Purnomo saat berbicara soal peran PKK di Kabupaten Sleman. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kustini Sri Purnomo saat berbicara soal peran PKK di Kabupaten Sleman. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten layak anak. Pasalnya, hal itu tidak terlepas dari sepuluh program pokok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang terus digalakkan di Kabupaten Sleman.
ADVERTISEMENT
Kustini Sri Purnomo, calon Bupati Sleman 2020, mengatakan bahwa terdapat program Bunga Keluarga Balita (BKB) dan Bunga Keluarga Remaja (BKR) yang termasuk sepuluh program pokok PKK. Ia melanjutkan, bahwa anak yang baru lahir mempunyai hak untuk mendapatkan akta kelahiran, khususnya di Kabupaten Sleman.
"Ada juga program pokok PKK untuk melindungi anak dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), namanya rumah aman. Aman dari pelecehan seksual misalnya,” ungkar Kustini ketika memberikan sosialisasi sepuluh program pokok PKK kepada Ibu-ibu PKK Dusun Ringinan, Tirtomartani, Kalasan, di Bale Bengong, Jumat (16/10/2020).
Selain itu, Kustini juga menekankan kepada para calon ibu untuk memperhatikan asupan gizi kepada anak. Hal itu, lanjutnya, dapat diwujudnyatakan ketika para ibu telah menguasai “isi piring” dari si anak.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa makanan kepada anak harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Gizi seimbang tersebut meliputi karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Bahkan, pemenuhan gizi seimbang tersebut sudah harus dibiasakan sejak usia kehamilan telah mencapai empat bulan.
“Anak perlu dibiasakan makan ikan supaya anak cerdas, karena kandungan omega 3 yang tinggi pada ikan,” jelas Kustini yang juga menjadi penggerak Forum Makan Ikan (Forikan).
Selain kesehatan, Kustini juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lanjutnya, dapat diberikan kepada anak ketika usia 0 – 6 tahun. Saat ini, terdapat lebih dari 1.200 PAUD di Kabupaten Sleman.
Di sisi lain, Kustini juga menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang mana merupakan bagian dari Pokja 4 PKK, terlebih masa pandemi COVID-19. Selain itu, ia juga menghimbau agar para ibu menanam tanaman keluarga (toga), seperti jahe, kencur, kunir, dan serai untuk dikonsumsi guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
“Setiap warga wajib mematuhi protokol kesehatan agar tidak ada klaster baru COVID-19 di Sleman,” jelas Kustini.
Kustini berharap sepuluh program pokok PKK dapat terwujud dari setiap wajah di Kabupaten Sleman, mulai dari lingkungan keluarga, dasawisma, RT, RW, hingga padukuhan. Dengan demikian, lanjutnya, kebijakan dari tingkat pusat sampai tingkat RT tidak melenceng dan dapat tersampaikan dengan baik.
“Sehingga, Kabupaten Sleman akan menjadi rumah bersama, karena terdiri dari berbagai macam suku, kelompok, agama, dan ras,” jelas Kustini.
Hal senada juga disampaikan oleh Mawik, ketua pokja 1 PKK di Kabupaten Sleman. Menurut dia, sepuluh program pokok PKK harus diketahui oleh semua ibu di Kabupaten Sleman.
“Karena sepuluh program pokok PKK mencakup seluruh kehidupan manusia dari lahir hingga meninggal, ada balita hingga lansia,” jelas Mawik, Jumat (16/10/2020).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa pokja satu mendorong masyarakat untuk mengenal NKRI, Pancasila, dan tata cara beretika hidup.
Sementara, pokja 2 dan pokja 3 PKK mendorong masyarakat untuk mengembangkan keterampilan hidup dan ketahanan pangan keluarga, terutama di masa pandemi saat ini. Sedangkan, pokja 4 meliputi kesehatan keluarga, lingkungan, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Terlepas dari hal itu, Mawik berharap agar Pilkada tahun ini bukan dijadikan ajang untuk saling menjelekkan paslon lain. Menurut dia, semua kandidat paslon merupakan seorang yang baik dan tidak mungkin terpilih apabila tidak baik.
“Masyarakat Sleman itu sudah cerdas, sehingga mereka pasti memilih yang terbaik di antara yang baik,” pungkas Mawik. (Lukas Indra)