Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kutuk Aksi Premanisme di Jambusari Sleman, JPW: Polisi Jangan Bekingi Pelaku
16 November 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JPW meminta agar tindakan yang meresahkan masyarakat tersebut ditindak tegas oleh kepolisian, dalam hal ini Polda DIY dengan meringkus 5 orang terduga tersangka.
Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba menyampaikan kepada pihak kepolisian agar tidak gentar melawan aksi premanisme dan melakukan penindakan hukum yang tegas.
Selain itu dirinya juga meminta untuk dilakukan pemeriksaan pada tubuh institusi Polri apakah ada pihak yang terlibat dalam melindungi pelaku dengan beking
“JPW menegaskan aparat kepolisian tidak boleh takut dan kalah dengan para preman. Jika ada aparat yang membekingi para preman yang harus diproses hukum secara transparan. Tidak boleh ada yang ditutupi,”katanya melalui keterangan tertulis pada Jumat (16/11/2024).
Melindungi pelaku dengan membekingi suatu tindakan kriminal disebutnya bukan hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
Jika ada anggota polisi yang terlibat, dirinya meminta agar pergantian personel di tubuh Polri dengan yang lebih memiliki integritas.
“Ya harus diganti dengan polisi yang lebih berani untuk menindak tegas para preman yang melakukan aksi premanisme di wilayah hukum Polda DIY,” katanya.
Ia menyampaikan perlu ada cara ekstra untuk bisa menindak para pelaku kejahatan selain dengan melakukan pendekatan secara persuasif.
“Ini sebagai momentum bagi masyarakat untuk melawan aksi premanisme,”katanya
“Karena melalui kebijakan dan penegakan hukum secara konsisten, maka akan timbul keberanian kolektif gunai melawan aksi premanisme yang sangat meresahkan masyarakat,” imbuhnya.
Dengan sikap yang ditunjukan oleh kepolisian yang serius dalam memerangi miras pihaknya berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi. Kamba menyampaikan penindakan perlu dilakukan secara konsisten.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai tumbuh preman-preman baru yang berkuasa. Kondusifitas dan kenyamanan masyarakat Sleman harus tetap dijaga. Apalagi jelang Pilkada 27 November 2024 nanti semua pihak harus menjaga kenyamanan bersama,” jelasnya. (Hadid Husaini)