Konten Media Partner

Latih Anak Amalkan Pancasila, Menteri PPPA Bakal Hidupkan Mainan Tradisional

13 Desember 2024 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ida Choiri Fauzi saat mengunjungi Makam Raja Mataram dan Kampung Wisata (Kamwis) Purbayan, Kotagede, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (13/12/2024). Foto: Hadid Husaini
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ida Choiri Fauzi saat mengunjungi Makam Raja Mataram dan Kampung Wisata (Kamwis) Purbayan, Kotagede, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (13/12/2024). Foto: Hadid Husaini
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ida Choiriah Fauzi menyebut akan bekerjasama dengan kementerian terkait untuk kembali menghidupkan permainan tradisional dan menggerakkan pengabdian masyarakat di tingkat desa.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ia utarakan saat berkunjung ke Jogja pada Jumat (13/12/2024) di Kampung Wisata Purbayan, Kotagede, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Hal tersebut menurutnya didasari sejumlah permasalahan di masyarakat terutama yang dialami oleh generasi muda.
Ia menyampaikan bahwa saat ini anak-anak memiliki kecenderungan mengalami gejala perubahan sosial dengan atas beberapa kasus yang terjadi seperti kekerasan seksual dan kasus kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur.
“Jadi saya melihat ini menjadi keprihatinan kita bersama. Kami akan berkomunikasi dengan Mandikdasmen. Ini penting karena dalam permainan tradisional memiliki nilai filosofi,” katanya saat menyampaikan paparannya.
Permainan tradisional disebutnya mengajak anak untuk tidak bersikap individual selain bisa membangun karakter keIndonesiaan seperti gotong royong.
ADVERTISEMENT
“Dengan kembali memunculkan permainan tradisional, anak-anak dapat mengamalkan nilai Pancasila dan spirit tidak boleh curang, dan tidak membebedakan agama antar sesama,” imbuhnya.
Ida juga menyebut akan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Saintek (Kemendikti-Saintek) untuk melibatkan kampus untuk melakukan pengabdian di masyarakat melalui program Ruang Bersama Indonesia dengan melatih bakat yang dimiliki anak-anak di desa.
“Kami juga akan memberikan fasilitas kepada anak-anak ini untuk melatih passion, misalkan ada banyak bernyanyi, menari, bermain musik,” katanya. Ia menyampaikan bahwa Mendikti telah menyetujui usulan tersebut.
Dirinya sebelumnya juga telah menyampaikan rencana tersebut baik di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI). kami datangkan guru guru dari kampus terdekat.
Saya minta kepada Pak Mendikti untuk berkolaborasi dengan kampus untuk mahasiswa bisa mengabdi sebelum mereka wisuda,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengajak mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang dimiliki dengan laboratorium yang difasilitasi yang diberikan oleh Kementerian PPA tersebut. (Hadid Husaini).