Konten Media Partner

Longsor Soetta, Ahli Teknik Sipil UGM: Ada Salah Hitung Konstruksi

6 Februari 2018 19:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
YOGYAKARTA - Dinding pembatas jalan Perimeter Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Banten ambruk akibat tanah di sekitarnya longsor. Bangunan dinding yang ambrol, terjadi di dekat underpass jalur kereta bandara Soetta. Akibat peristiwa ini satu orang tewas dan satu lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Jebolnya dinding diduga akibat struktur bangunan yang tidak kuat menahan air yang meresap dalam tanah. Sebelum peristiwa terjadi, hujan turun dengan lebat di sekitar wilayah tersebut.
Longsor Soetta, Ahli Teknik Sipil UGM: Ada Salah Hitung Konstruksi
zoom-in-whitePerbesar
Ahli Teknik Sipil dari UGM Yogyakarta, Akhmad Aminullah mengatakan jika benar kekuatan air menjadi penyebab dinding jebol, ia menduga ada kesalahan perhitungan saat pembangunan dinding.
Menurutnya saat pembangunan, semua hal dan risiko harus diperhitungkan. "Termasuk (risiko) saat (tanah) penuh air maupun kering. Kalau hanya menyalahkan (dinding jebol) karena kepenuhan air, berarti salah perhitungan," katanya melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Selasa 6 Februari 2018.
Saat pembangunan dinding, perusahaan harus memperhitungkan segala faktor dan risiko baik dari sisi fisik tembok dan lingkungan di sekitarnya. "Awalnya perusahaan menghitung ketinggian tanah, jenis tanah, serta beban lalu lintas di atas tanah tersebut," jelas Akhmat.
ADVERTISEMENT
Kemudian memperhitungkan ketinggian tembok, ketebalan dinding, penulangan dinding dan kekuatan serta daya tahan dindingnya. Hingga kini kontraktor pembangun dinding, PT Waskita Karya masih menyelidiki penyebab jebolnya tembok pembatas jalan.
Korban meninggal dunia yang bernama Dianti Diah Cahyani Putri telah dimakamkan. Sementara korban luka bernama Mukhmainnah masih dirawat insentif di RS Siloam. Sementara perjalanan kereta Bandara Soekarno Hatta dihentikan sementara waktu. (cia)