Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Luweng Grubug, Gua di Gunungkidul yang Konon Jadi Tempat Eksekusi Pengikut PKI
30 September 2022 16:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gerakan 30 September 1965 masih menyisakan gambaran kekejaman. Seperti gambaran film G30S PKI , mereka menyiksa dan membunuh para jendral dan membuangnya ke Lubang Buaya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, dikabarkan terjadi operasi penumpasan yang dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah berusaha mengejar anggota PKI hingga ke akar-akarnya. Bahkan dikabarkan mereka memburu sampai ke pelosok daerah dan kemudian membuangnya di suatu tempat.
Kala itu, operasi penumpasan kroni-kroni PKI hampir di seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali di Gunungkidul . Banyak lokasi di Kabupaten paling timur Daerah Istimewa Yogyakarta ini yang menjadi saksi bisu pembrangusan antek-antek PKI
Salah satunya adalah Luweng (Goa Vertikal) Grubug. Goa yang berada di Semanu Gunungkidul ini dikabarkan menjadi tempat pembuangan jasad-jasad pengikut PKI.
Goa Grubug ini berada di dekat destinasi wisata Goa Jomblang. Untuk mencapai ke mulut Luweng, tidak bisa menggunakan kendaraan baik roda empat ataupun roda dua. Setelah berjalan kaki menembus hutan jati sekitar 15 menit baru sampai di mulut goa.
ADVERTISEMENT
Di mulut goa tersebut terdapat beberapa besi yang terpasang kotak di bibir goa. Setelah melongok lebih dekat, ternyata goa tersebut memiliki dasar yang sangat dalam. Bahkan tidak terlihat dari atas atau dari bibir goa.
Terdengar jelas dari dalam goa suara aliran sungai bawah tanah yang kemungkinan berada di dasar Luweng tersebut. Selain itu, sesekali nampak mulut goa berwarna putih ke abu-abuan karena derasnya percikan air sungai bawah tanah dan lembabnya di galam goa. Sehingga sinar matahari pun kesulitan menembus dasar goa.
Pemandu Wisata di Luweng Jomblang, Budiyanto mengakui di wilayahnya sampai saat ini beredar kabar jika Luweng Grubug banyak digunakan untuk membuang para pengikut PKI. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1960an. Kendati demikian Budi mengaku tidak mengetahui secara detil kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Simbah dulu pernah bercerita sejarah kelam luweng grubug tersebut," kata dia, Jumat (30/9/2022).
Budi mengungkapkan jika goa Grubug dijadikan sebagai salah satu tepat eksekusi pengikut PKI serta penembakan misterius di tahun 80an. Kala itu ada peristiwa preman-preman di DIY dibunuh oleh penembak misterius dan ada yang dibuang ke Luweng ini.
Berdasarkan cerita, ujar Budi, eksekusi terhadap orang-orang yang terlibat PKI biasanya dilakukan pada waktu malam hari, selepas Maghrib. Sesekali warga mendengar suara tembakan pada malam hari. Dan kala mendengar suara tembakan tersebut, warga memilih untuk bersembunyi di dalam rumah.
"Ya katanya warga sini lebih memilih di rumah kalau dengar suara tembakan," kata dia.
Dia sendiri tidak mengetahui berapa jumlah yang dieksekusi karena memang tidak diceritakan secara pasti. Namun demikian beredar kabar jika yang dieksekusi di goa Grubug tersebut jumlahnya cukup banyak.
ADVERTISEMENT
"Dulu katanya masyarakat juga banyak yang penasaran. Diam-diam mereka mengikuti dari kejauhan dan melihat langsung proses eksekusi," kata dia.
Menurut Budi, karena menjadi tempat eksekusi maka di dasar goa banyak ditemukan tulang manusia. Tulang-tulang tersebut diduga kuat merupakan orang-orang pengikut PKI ataupun preman yang dieksekusi di Luweng Grubug tersebut.
Dan di awal tahun 1990an lalu, ada sekelompok orang yang membersihkan tulang-tulang tersebut. Dan bahkan hingga saat ini masih banyak orang yang mendatangi Luweng Grubug untuk sekedar berziarah.