Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Masa Larangan Mudik 2021, Penumpang KRL Yogyakarta-Solo Turun 5,8 Persen
30 Mei 2021 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Penumpang KRL rute Yogyakarta-Solo dan KA Prameks mengalami penurunan jumlah penumpang selama masa larangan mudik 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelum larangan mudik diberlakukan Pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19, penumpang KRL Yogyakarta -Solo dan KA Prameks cukup banyak.
Selama bulan puasa, KRL Yogyakarta-Solo mengangkut 121.417 penumpang. Sementara itu KA Prameks mengangkut 34.406 orang.
Ketika aturan larangan mudik diberlakukan, jumlah penumpang KRL Yogyakarta-Solo turun 5,8% menjadi 48.572 orang. Adapun untuk KA Prameks turun 4% menjadi 14.061 penumpang.
Meskipun begitu, Stasiun Yogyakarta masih menjadi stasiun paling ramai dibandingkan stasiun-stasiun lainnya di wilayah DI Yogyakarta.
Kini setelah larangan mudik telah berakhir, diprediksi bahwa stasiun-stasiun lainnya akan menyusul ramai kembali seiring dengan bertambahnya pengguna KRL.
Untuk sistem pembayaran tiket KRL, penumpang bisa menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu elektronik bank, dan QR code.
Bagi pengunjung yang ingin menggunakan KRL, tak perlu ragu lagi karena kini layanan KRL sudah dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
KRL rute Yogyakarta-Solo kini sudah menggunakan tiga rangkaian KRL dan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 kereta dari yang awalnya hanya satu rangkaian saja.
Adapun dengan adanya kereta yang lebih banyak, daya tampung atau kapasitas penumpang juga bertambah dan diharapkan dapat menunjang pelaksanaan social distancing di dalam gerbong kereta.
Penambahan gerbong kereta ini juga dimaksudkan untuk menghindari antrian atau penumpukan penumpang di stasiun dan terjadi kerumunan.
“Semua 20 perjalanan ini sudah menggunakan 8 kereta. Kemudian kami melihat apakah ada antrian atau penumpukan penumpang di stasiun-stasiun sehingga kami bisa menyiapkan kereta luar biasa sehingga kami tetap bisa menjalankan lebih dari 20 perjalanan,” jelas VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba. (Hangesti Arum)
ADVERTISEMENT