Konten Media Partner

MBG Belum Terlaksana di Kota Yogyakarta, Ini Kata Mitra Katering

23 Januari 2025 16:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Sinduadi, Kabupaten Sleman. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Momen pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Sinduadi, Kabupaten Sleman. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Kota Yogyakarta salah satu wilayah yang sampai hari ini belum melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogyakarta hingga kini belum terlaksana.
ADVERTISEMENT
Salah satu mitra program MBG di Kota Yogyakarta adalah Dapur Katering yang berlokasi di Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Katering ini sebagai pelaksana teknis program MBG yang dikelola oleh Yayasan Sahabat Anak Nusa.
Pemilik katering, Beti Heni Irawati (48), mengatakan pihaknya siap melayani program MBG. Nantinya, akan menyediakan sebanyak 3.000 untuk tiga sekolah.
"Kalau berdasarkan zona dari sini (terdata), ada tiga sekolah yaitu SMKN 4 Yogyakarta yang mana siswanya disini sekitar 2000-an. Dua lainnya SMPN 10 Yogyakarta dan SDN Kotage," kata Beti, pada Kamis (23/1/2025).
Beti menambahkan, ada sekitar 30 - 35 pegawai yang akan melayani tiga sekolah tersebut, termasuk kepala dapur, akuntan, dan ahli gizi dari BGN.
"Pekerjanya kita pakai masyarakat sekitar dulu, kalau nanti kurang baru kita 'jawil' dari luar. Prosesnya nanti ada dilantai dua sama dibawah," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Meski persiapannya hampir rampung, sebagai partner yayasan untuk memproduksi MBG itu, Beti menyatakan belum dapat memastikan kapan program ini akan mulai.
Ini karena pengiriman food tray atau tempat makan untuk siswa belum tiba. Informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa food tray tersebut baru akan tersedia pada awal Februari 2025.
"Dari catering, kami masih menunggu segala sesuatunya komplit termasuk standar omrengnya yang belum ada. Saya belum berani soal yang launchingnya tanggal sekian, nanti tunggu dari atasan. Tapi harapannya, tanggal 1 Februari omrengnya sudah datang," ujar Beti.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah menganggarkan setiap porsi makanan disiapkan dengan anggaran Rp 10 ribu. Beti menilai, anggaran itu tergolong minum, namun pihaknya mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Pembicaraan dengan kepala dapur itu sudah ada kesepakatan yang dana Rp.10.000 itu. Sudah diperhitungkan, tapi ya sebetulnya itu termasuk terhitung minim ya," tuturnya
"Nanti mudah-mudahan anak-anak sekolah dengan menu segitu enggak banyak komentar yang tidak baik ya," imbuhnya.
Dari anggaran Rp.10.000 itu, Beti menyebut tidak ada susu sebagimana mestinya di beberapa wilayah lainnya ada susu.
"Tidak ada ada susu dengan Rp.10.000 itu. Tapi tetep mencakup nasi, lauk, sayur, dan buah," jelasnya.
Kemudian, pihaknya juga belum bisa membeberkan menu-menu apa saja yang akan didistribusikan nantinya.
"(Menu) sudah kita bikin tapi belum dirilis, baru kita keep saja," katanya.
Karena belum ada kepastian tanggal pendistribusian MBG di tiga sekolah tersebut, Beti mengaku masih ada diskusi bersama pihak sekolah pada pukul berapa makanan diberikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau rencana kita samakan (waktunya) tapi masih belum ada keputusan dari sekolah untuk dimakan pada istirahat pertama atau saat datang terus sarapan. Karena ada sekolah yang pas bel masuk itu buat sarapan dulu. Ada juga yang diistirahat. Intinya untuk pengantaran tetap kita samakan jamnya (mengalir). Jadi kita mengalir," tandasnya.
(Olive)