Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Melihat Lokomotif Uap Kuno Pesanan Jokowi untuk Dihidupkan Lagi
21 Mei 2019 11:28 WIB

ADVERTISEMENT
Balai Yasa Yogyakarta belakang ini selain disibukkan dengan pengecekan dan perawatan lokomotif secara rutin dan menjelang mudik di wilayah kerja PT. Kereta Api Indonesia Daop 6, juga mendapat satu mandat atau tugas penting oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Ya, Presiden Jokowi memberikan instruksi kepada Balai Yasa Yogyakarta untuk menghidupkan kembali sebuah lokomotif uap kuno yang selama ini terbengkalai yang nantinya akan disandingkan dengan kereta uap C1218 Jaladara yang telah lebih awal berfungsi sebagai kereta wisata di Kota Solo, Jawa Tengah.
Diketahui, lokomotif tersebut merupakan loko yang sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 1975. Sehingga, dipurnatugaskan menjadi monumen bersejarah di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Atas permintaan Presiden Joko Widodo, lokomotif tersebut akan dihidupkan kembali.
"Ini sudah dipesan pak Jokowi untuk taruh di Solo sebagai pendamping 1218, karena tren wisata kereta uap cukup menjanjikam, makanya pak RI 1 minta tambahan 2 loko lago yakni 1410 dan 5299 supaya dihidupkan kembali," kata Koordinator Restorasi Lokomotif Uap Balai Yasa Yogyakarta, Sukaryanto, Selasa (21/5/2019).
ADVERTISEMENT
Menurut izin yang telah dikeluarkan, lokomotif tersebut diperkirakan akan mampu beroperasi hingga 10 tahun kedepan sebagai kereta uap wisata. Ia menjelaskan, pihaknya akan terus menjaga lokomotif tersebut agat memiliki umur yang panjang.
Sukaryanto menuturkan, walaupun kereta tersebut merupakan milik PT. Kereta Api Indonesia, namun perizinan berada ditangan Dinas Perizinan Keselamatan Kerja (DPKK) yang memiliki wewenang dalam melakukan perawatan dan pemeriksaan ketel lokomotif.
Ia menjelaskan, izin penghidupan loko tersebut sejak 2009 lalu, sehingga pihaknya akan mengebut pekerjaan dan perbaikan tersebut hingga tahun 2019. "Izinnya hanya 10 tahun, dari tahun 2009 makanya ini target selesai kira-kira September besok," paparnya.
Restorasi lokomotif buatan Jerman ini diketahui baru rampung sekitar 20%, sehingga target selesai pada September mendatang harus bisa diselesaikan mengingat waktu penghidupan hanya sampai tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Setelah jadi nantinya, lokomotif tersebut akan menarik rangkaian gerbong aslinya yang berada di Stasiun Purwosari, Solo. Selain itu, akan diperuntukkan bagi gerbong yang saat ini digunakan kereta wiasata loko uap Jaladara, Solo.
"Atau mungkin dinas mau bikin gerbong baru lagi," ujarnya.
Sementara, Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budiyanto menambahkan, setelah jadi, nantinya loko uap D1410 tersebut akan mendampingi kereta api uap Jaladara yang saat ini sudah beroperasi atas hasil kerjasama Pemerintah Kota Solo dan PT. KAI Daop 6.
"Kita operasikan dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota," imbuhnya. (ken/adn)