Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Melihat Tapak Presiden di Taman Pintar, Menbud akan Ajak Prabowo Ikut Beri Tanda
17 Januari 2025 15:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setelah melihat tapak tangan dan kaki jajaran kepala negara (Presiden) Indonesia yang berada di Halaman Taman Yogyakarta , Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia (RI), Fadli Zon berjanji akan mengajak Presiden Prabowo Subianto menyumbangkan tapaknya di Taman Pintar.
ADVERTISEMENT
"Saya kira ini juga salah satu gagasan yang sangat bagus melalui tapak-tapak presiden. Nanti saya sampaikan ke Presiden Prabowo untuk membuat tapak kaki dan tangan beliau di sini, sebagai pelengkap dari urutan presiden," katanya saat ditemui usai acara Sarasehan Budaya di Taman Pintar, Jumat (17/1/2025).
Pihaknya juga kagum bahwa di lokasi tersebut, ia dapat mendengar suara masing-masing sampai tujuh kepala negara saat melakukan pidato kenegaraan.
"Sangat bagus ya, apalagi tadi diperdengarkan juga suaranya kalau kita duduk di situ, ada suara dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, sampai Presiden Megawati, Gusdur, SBY, dan Joko Widodo," imbuh Fadli.
Wahana tapak presiden, lanjut Fadli menuturkan, jika tapak presiden ini merupakan sebuah memorabilia yang bisa mengetahui terhadap apa yang dilakukan presiden pada zamannya. Dan memberikan inspirasi bagi anak muda dalam memimpin bangsa dan negara ini.
ADVERTISEMENT
"Saya kira pertama, bagi siswa-siswa terutama ya para generasi muda Gen Z, Gen Alpha mungkin ya memberikan satu kesadaran sejarah tentang para tokoh-tokoh bangsa kita terutama dalam hal ini ada presiden tiap zamannya, untuk mempelajari lebih lanjut apa yang dilakukan oleh para presiden kala itu," ucapnya.
"Jadi, lewat tapak presiden tadi. Kita (sebagai WNI) ini harus menumbuhkan kesadaran sejarah bagi generasi muda untuk mencintai sejarah dan museum. Sehingga mereka menjadi pribadi yang tidak kehilangan identitas maupun jadi diri," tandas Fadli.
(Olive)