Konten Media Partner

Memasyarakatkan Sumbu Imajiner Yogyakarta Lewat Kain

4 Januari 2020 18:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu motif kain yang terinspirasi dari garis imajiner Yogyakarta. Foto: len.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu motif kain yang terinspirasi dari garis imajiner Yogyakarta. Foto: len.
ADVERTISEMENT
Salah satu letak keistimewaan Yogyakarta adalah pada garis imajiner yang dimilikinya. Garis imajiner memiliki 4 komponen yaitu Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan (Pantai Parangtritis). Masih banyak orang yang belum memahami bahkan belum tahu akan makna dari garis imajiner ini.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu komponen yang membuat Yogyakarta menjadi istimewa, maka perihal garis imanjiner ini perlu disebarluaskan ke masyarakat. Salah satu media yang bisa digunakan adalah kain.
“Karena kain itu banyak yang pake. Sehingga itu sangat mungkin kita menyebar ke banyak orang,” ujar Erli Faniwati, Founder Kain ARTINE, dalam launching pameran kain garis imajiner bertemakan ‘Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna’ di Greenhost Boutique Hotel, Yogyakarta, Sabtu (4/1/2020).
(dari kiri ke kanan) Roro Tyas Dwikarina, Brand Development ACUAN Kreatif; Erli Faniwati, Founder Kain ARTINE; Lalu Ahmad Alfian, perwakilan Narajiwa Studio; dan Nino Putranto, Moderator; saat konferensi pers ANA ARTINE - Menemukan Yogyakarta, Menemukan Makna' di di Greenhost Boutique Hotel, Yogyakarta, Sabtu (4/1/2020). Foto: len
Garis imajiner di Yogyakarta menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan serta hubungan manusia dengan sosialnya. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bagi warga Yogyakarta untuk mengetahui soal nilai-nilai filosofi yang ada di Yogyakarta.
Dengan menggabungkan nilai filosofis dan nilai kreatif, pihaknya berupaya mendekatkan nilai-nilai filosofis yang ada di Yogyakarta kepada masyarakat luas. Tak sendirian, Brand ARTINE bekerja sama dengan seniman Yogyakarta, Aprilia, untuk mendesain kain yang terinspirasi dari garis imajiner kota Yogyakarta ini.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita bekerja sama dengan seniman, kita bebaskan seniman untuk mengekspresikan dari sumbu imajiner yang kita minta. Jadi kita bebaskan seniman untuk menuangkan ekspresi lewat kain,” ujar Roro Tyas Dwikarina, Brand Development ACUAN Kreatif.