Konten Media Partner

Memelihara Kerukunan Lewat Anjangsana Antar Umat Beragama

12 Agustus 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anjangsana antar umat beragama di Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/8/2020). Foto: jay/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Anjangsana antar umat beragama di Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/8/2020). Foto: jay/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri masyarakat Indonesia hidup di tengah berbagai kemajemukan. Salah satunya kemajemukan dalam hal kehidupan beragama. Sejumlah umat beragama di Kabupaten Sleman menggelar program anjangsana atau dalam bahasa umumnya silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Lewat sebuah diskusi, kelompok umat beragama beserta dengan beberapa tokoh lainnya membicarakan mengenai kerukunan dan hubungan sinergi antar umat beragama. Dalam bahasan kali ini salah satu upaya dalam membangun upaya solidaritas kebersamaan dalam wadah aksi ketahanan pangan untuk membantu pandemi COVID-19.
"Sebenarnya hidup ini sebuah pembiasaan. Apapun materi, apapun yang kita katakan, kalau kita hanya sampai di pendengaran dan pikiran tanpa praktek, saya kira itu menjadi masalah. Kita perlu berkumpul bersama ini supaya kita yang mungkin sudah mempraktekkan dengan macam-macam hal mungkin sudah sudah kita tahu persis yakin kita ingin bagikan kepada yang lain," kata Romo Tri Margono pada Rabu (12/8/2020).
"Mari kita bersama-sama dalam pertemuan ini kita menjadikan apa yang baik, kita biasakan agar semakin banyak orang membiasakan hal yang baik semakin kita akan memiliki ketahanan pangan" ujarnya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ( Kesbangpol) Sleman, Heri Dwi Kuryanto yang turut hadir dalam kegiatan kali ini mengatakan bahwa silaturahmi ini diharapkan mampu menghadirkan sinergi dan semangat kegotongroyongan antara masyarakat terlebih saat pandemi ini.
ADVERTISEMENT
"Maksud dan tujuan anjangsana ini adalah silaturahmi menyambung tali persaudaraan yang kita sendiri sudah sering bertemu. Menyambung dan meningkatkan komunikasi, yang ketiga adalah menyambung sinergitas atas unsur-unsur masyarakat," ujar Heri.
Desa Wisata Pendidikan Pandowoharjo, Sleman. Foto: jay/ Tugu Jogja.
Bicara soal bagaimana peran umat beragama kristen di DIY, salah satu hal yang dilakukan dalam rangka mewujudkan kebersamaan dan solidaritas bagi umat lain yang dibuat adalah melalui perwujudan ketahanan pangan. Vikep DIY, Romo Adrianus Maradiyo mengatakan bahwa saat ini tidak bisa seseorang hanya berdiam diri melainkan sebagai umat dan masyarakat, ia mengharapkan adanya sebuah aksi.
Gerakan ini salah satunya diwujudkan dalam pemberian bahan makanan sebagai wujud ketahanan pangan bagi masyarakat yang membutuhkan. Terutama bagi warga yang terdampak COVID-19.
"Tidak cukup di rumah, tetapi kita sebagai perpanjangan tangan untuk Allah diajak untuk kepada sesama kita. Maka beberapa paroki dan umat katolik mencoba ikut di dalam kecemasan masyarakat dalam bentuk pemberian bahan makan," ungkap Vikep DIY Romo Adrianus Maradiyo.
ADVERTISEMENT
"Ini yang menjadi dasar bagi kami membentuk paguyuban ketahanan pangan di kevikepan DIY. Berawal dari keprihatinan yang terjadi yang dialami oleh banyak pihak karena COVID-19 ini," imbuhnya.
Heru Sumbodo selaku Wakil Ketua FKUB Kabupaten Sleman juga mengamini kegiatan yang dilaksanakan baik dalam bentuk pertemuan umat maupun aksi yang dilakukan selama masa pandemi ini. Ia menilai bahwa aksi dalam hal menyambung keberagaman ini menjadi hal yang patut diperjuangkan.
"Kerukunan itu menjadi pilar bahwa ini yang harus kita perjuangkan bersama. Kalau kita memiliki pemahaman ini, tidak ada yang tidak mungkin. Seperti paguyuban ketahanan pangan ini bagaimana kerukunan terpelihara paling tidak di dalam internal begitu pula dengan seduluran ini di dalam relasi dengan umat agama lainnya," ujarnya
ADVERTISEMENT