Konten Media Partner

Mengenal Kesenian Wayang Wong, Pertunjukan untuk Kaum Ningrat

25 Oktober 2020 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wayang Wong yang ditampilkan di Keraton Yogyakarta. Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wayang Wong yang ditampilkan di Keraton Yogyakarta. Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kesenian Wayang Wong dikenal sebagai salah satu pusaka milik Keraton Yogyakarta yang terkenal hingga manca negara. Wayang Wong sendiri diciptakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwana I.
ADVERTISEMENT
Wayang Wong merupakan bentuk lambang dari nilai-nilai istana yang diciptakan oleh Sri Sultan HB I. Wayang Wong sendiri merupakan perubahan dari pertunjukan wayang pada umumnya yang menggunakan boneka wayang.
Wayang Wong kemudian mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VII (1921-1939). Pada masa ini Wayang Wong dipentaskan dengan durasi berhari-hari.
Wayang Wong sebenarnya menjadi pertunjukan kesenian bagi kaum ningrat. Walaupun begitu, sekarang ini semua orang juga dapat menyaksikan pertunjukan ini dengan mematuhi adat tata cara Keraton Yogyakarta.
Pada zaman dahulu, penonton wanita diharuskan menggunakan kain pinjungan, yaitu kain penutup dada dan tanpa baju. Sementara itu, penonton pria biasanya akan bertelanjang dada. Namun sekarang ini penonton tetap bisa menyaksikan wayang wong dengan berpakaian seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk Pusaka Keraton Yogyakarta, pemeran dalam Wayang Wong dihadapkan dengan latihan insentif dan berat. Hal ini dikarenakan pemeran Wayang Wong harus mampu menjiwai karakter wayang sehingga tak heran jika pemeran Wayang Wong terkadang bersikap layaknya karakter wayang dalam kehidupan sehari-hari.
Pertunjukan Wayang Wong sebenarnya hanya diadakan pada hari-hari tertentu yang berkaitan dengan raja dan istana. Walaupun begitu, adapun momen dilaksanakannya pertunjukan Wayang Wong sebagai bentuk penyajian estetis untuk Sultan dan tamu undangannya.
Wayang Wong dinilai sebagai produk kesenian elit tinggi karena berisi seni tari, seni drama, seni sastra, seni musik dan seni rupa. Oleh karena itu, pada mulanya Wayang Wong diperankan oleh putra, sanak saudara Sultan dan para Abdi Dalem.
ADVERTISEMENT
Peran wanita dalam Wayang Wong akan diperankan oleh laki-laki dengan watak yang halus. Hal ini dikarenakan adanya etika dan tata susila yang tidak memperbolehkan adanya pergaulan antara pria dan wanita sebelum menikah.
Pada umumnya lakon dalam Wayang Wong dibedakan menjadi dua, yaitu Lakon Pakem yang mengangkat kisah Mahabrata dan Ramayana serta Lakon Carangan yang mengangkat cerita fantasi atau improvisasi yang masih berkaitan dengan Lakon Pakem. (Okty Setianingrum)