Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Mengenal Upacara Nguras Enceh, Ritual Pembersihan Diri di Yogyakarta
18 Oktober 2020 7:17 WIB
ADVERTISEMENT
Upacara Nguras Enceh menjadi salah satu upacara adat yang masih dilakukan di Yogyakarta . Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri dari hati yang kotor.
ADVERTISEMENT
Sebagai upacara adat, Nguras Enceh dilakukan setiap hari Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon pada bulan Sura. Upacara ini dilaksanakan dengan membersihkan gentong yang berada di makam para Raja Jawa di daerah Imogiri, Bantul.
Upacara ini dilakukan dengan tujuan membersihkan hati manusia dari hal-hal kotor. Biasanya upacara ini akan dihadiri oleh banyak orang untuk mengetahui makna upacara dan ada pula yang ingin melihat upacara sambil meminta berkah.
Air dari gentong dipercayai untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan menghilangkan kesialan. Adapun empat gentong yang dibersihkan dalam Upacara Nguras Enceh.
Empat gentong tersebut diberi nama Nyai Siyem yang berasla dari Siam, Kyai Mendung dari Turki, Kyai Danumaya dari Aceh dan Nyai Danumurti dari Palembang. Keempat gentong tersebut adalah persembahan dari kerajaan sahabat yang diberikan untuk Sultan Agung.
ADVERTISEMENT
Pada mulanya gentong tersebut digunakan sebagai air wudhu oleh para Raja. Namun, ketika Raja pergi, gentong tersebut baru dipindahkan di depan makam Sultan Agung.
Sebelum Upacara Nguras Enceh dilakukan, biasanya akan diadakan Upacara Ngarak Siwur terlebih dahulu. Upacara Ngarak Siwur adalah mengambil gayung air dengan batok kelapa yang dilakukan oleh Abdi Dalem dan warga.
Gentong tersebut akan dipenuhi oleh air baru kemudian masyarakat dapat mengambil air tersebut. Dalam proses ini masyarakat akan berebut untuk mendapatkan air kurasan dari gentong tersebut.
Selain itu, Abdi Dalem akan mengadakan tahlilan di pendopo pelataran makam Sultan Agung Hanyakrakusuma. Setelah tahlilan selesai, baru Upacara Nguras Enceh akan dimulai yang dipimpin oleh Sesepuh Juru Kunci Puralaya Imogiri.
ADVERTISEMENT
Dalam Upacara Nguras Enceh terdapat beragam pelajaran dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah ajaran jika setiap manusia hidup harus saling bergotong royong. (Okty Setianingrum)