Konten Media Partner

Mengenang 7 Hari Wafatnya Pendiri UAJY, Almarhum A.J Liem Sioe Siet

3 Desember 2020 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peringatan 7 hari wafatnya A.J. Liem Sioe Siet, pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan 7 hari wafatnya A.J. Liem Sioe Siet, pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Salah satu pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan Pembina Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta (YSRY), Albertus Joseph Liem Sioe Siet telah berpulang ke hadirat Tuhan YME pada Rabu (25/11/2020) lalu, dalam usia 85 tahun.
ADVERTISEMENT
UAJY memeringati 7 hari berpulangnya sosok pendiri tersebut melalui misa yang digelar secara daring pada Senin (30/11/2020). Misa ini dipimpin oleh Rm. Stephanus Suratman Gitowiratmo, Pr, dan diikuti oleh Civitas Academica UAJY dan keluarga besar Alm. Drs. A.J. Liem Sioe Siet.
“Pada kesempatan hari ketujuh meninggalnya Bapak Liem Sioe Siet biarlah benih yang baik yang ditaburkan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta semakin bertumbuh bahkan semakin besar, menghasilkan buah berlipat ganda untuk kebaikan semua orang khususnya kebaikan masyarakat Indonesia. Semoga dengan nilai-nilai yang kita kembangkan bersama Bapak Liem Sioe Siet, beliau boleh bangga menyaksikan perkembangan universitas yang pernah beliau dirikan dari surga,” ujar Romo Gito.
Semasa hidup A.J. Liem Sioe Siet atau yang akrab disapa dengan “Pak Liem” ini dikenal sebagai sosok yang tak kenal lelah dalam menyumbangkan ide serta gagasan-gagasannya untuk mengembangkan dan memajukan UAJY.
ADVERTISEMENT
Rektor UAJY, Yoyong Arfiadi, dalam sambutannya mengungkapkan dalam acara Bincang-Bincang dengan Pendiri yang diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-55 UAJY lalu, Liem Sioe Siet memberikan wejangan-wejangan bagi para Civitas Academica.
Informasi selengkapnya klik di sini.
“Salah satu wejangan yang disampaikan adalah kita harus berperilaku jujur. Jadi kita diminta untuk mendengarkan suara hati karena suara hati adalah bisikan langsung dari Tuhan. Dan rupanya itu merupakan wejangan terakhir Pak Liem untuk kita semua, tentu harus kita kenang dan menjadi pedoman bagi siapa saja yang berkarya di UAJY. Semoga kita yang berkarya di UAJY dapat mengikuti teladan Pak Liem dan agar UAJY dapat terus berkembang sesuai dengan harapan Pak Liem,” ungkap Yoyong.
Menurut Ketua Pengawas Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, Y. Marsono, Liem dikenal sebagai sosok yang visioner. Hal ini terbukti dengan gagasan berdirinya UAJY saat usianya yang masih 30 tahun
ADVERTISEMENT
“Dalam usia yang sangat muda Pak Liem sudah mempunyai pemikiran yang jauh ke depan karena dia mempunyai keprihatinan saat itu pendidikan di Indonesia masih sangat terbatas,” jelas Marsono.
Peringatan 7 hari wafatnya A.J. Liem Sioe Siet, pendiri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Foto: istimewa.
Ia dikenal sebagai orang yang mempunyai prinsip yang teguh, sejak awal ide untuk mendirikan universitas berlandaskan nilai inklusif dan humanis. Inklusif dan humanis ini menggambarkan bahwa kalau universitas ini dibangun bukan untuk kelompok dan golongan tertentu tapi untuk semua orang dan humanis itu artinya perhatian pada manusia yang diutamakan.
Tidak hanya itu, ia juga mempunyai semangat untuk berkorban yang tinggi, sejak awal berdirinya UAJY hingga sampai di akhir hidupnya, ia menyerahkan segalanya untuk kemajuan universitas. Hal ini salah satunya ditunjukkan dengan program Liem Family Scholarship, di mana dana awal beasiswa tersebut berasal dari Pak Liem.
ADVERTISEMENT
“Ketahuilah bahwa dia selalu mengutamakan kesejahteraan orang lain, dia mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan siswa-siswi Indonesia dan bagi yang belum mengenalnya yakinkanlah bahwa dia seorang pemimpin, teman, kakek yang terbaik dan ayah bagi kita semua. Saya mohon agar anda menjaga memori ayah saya agar tetap hidup hingga dia dapat terus menginspirasi kita semua selama-lamanya,” ungkap putra tertua Pak Liem, Steven Andre Liem.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja TV berikut ini: