Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Menilik Peci Batik Jogokariyan yang Sukses Masuk ke Pasar Internasional
31 Maret 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Paduan batik sebagai motif itu menjadikan peci batik kian digemari oleh masyarakat. Pasalnya, ada banyak motif kekinian yang bisa dihadirkan melalui aneka model batik tersebut.
Menjelang lebaran 2023 ini, Pemilik Peci Batik Jogokariyan, Jardiyanto mengatakan pesanan cukup meningkat bahkan penjualan peci batik itu bisa mencapai 2 hingga 3 kali lipat dibandingkan hari biasanya.
"Rata-rata penjualan kami per hari itu bisa 200-313 peci dan untuk omset kami rata-rata menyentuh Rp 20 juta per hari. Nah untuk momen Ramadhan ini, ada peningkatan permintaan sebanyak 300 persen jadi omset kami juga meningkat," kata Pemilik Peci Batik Jogokariyan, Jardiyanto, saat dijumpai Jumat (31/3/2023).
Jardiyanto menyebut peci batik miliknya itu telah sampai kepada pasar internasional. Pasalnya mereka memasarkan produknya secara luring dan daring sehingga mampu mencapai pasar di sejumlah negara, seperti Malaysia, Belanda, Inggris, China dan Australia.
Selain itu, jaringan bisnis yang dibentuk melalui banyaknya reseller juga membuat peci batik Jogokariyan itu tetap eksis hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Pembeli produk kami saat ini, selain dari Indonesia ada juga dari negara tetangga atau Malaysia, England, China hingga Arab Saudi," ujarnya.
Untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen, Jardiyanto menyebut pihaknya terus berinovasi. Terbaru mereka menciptakan model dengan motif-motif yang eksklusif dan kekinian dimana model ini diyakini mampu menarik minat para pembeli khususnya anak-anak muda.
Adapun Peci Batik Jogokariyan yang dibangun sejak 2015 itu telah memiliki 5 model peci dengan 56 pilihan motifnya. Sementara motif yang paling laris yakni motif Poleng Sogan dan motif Gumitir. Masing-masing produk ini dibanderol dengan harga mulai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Iya satu-satunya yang ada di Indonesia dan kita konsisten untuk menggeluti ini sehingga motifnya berkembang. (Kelebihan yang ditawarkan) kita batiknya pakai yang original, bahannya lembut kemudian jahitannya kuat dan itu jahitannya tidak terlihat. Kita pakai jahit manual, kita jahit semua, full," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk mengoptimalkan produksi peci, Jardiyanto memperkerjakan 40 karyawan di Peci Batik Jogokariyan. Adapun sebagian keuntungan penjualan itu juga ia donasikan ke masjid.
"Ketika (masyarakat) semua membeli produk peci batik Jogokariyan, otomatis ikut berinfak 5 persen dari keuntungan untuk kemaslahatan umat," urainya.
Salah satu pembeli peci batik Jogokariyan, Irfan Nurdin (40) mengaku sudah berlangganan kurang lebih 2 tahun disini.
Menurutnya, pilihan motif peci yang dihadirkan sangat apik dan menjadi tren baru karena melibatkan unsur budaya di dalamnya.
"Kalau cari peci batik itu kayaknya harus beli disini. Ini uniknya, macamnya banyak banget dan ganti-ganti terus motifnya. Ini justru kombinasi antara agama dengan budaya, jadi ya bagus sekarang sudah ada tren Nusantara," tandasnya.
ADVERTISEMENT