Menilik Road Map Pengembangan Industri Game di Indonesia

Konten Media Partner
30 November 2022 7:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Game Working Space yang diresmikan Kementerian Ekonomi Kreatif, Selasa (29/11/2022). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Game Working Space yang diresmikan Kementerian Ekonomi Kreatif, Selasa (29/11/2022). Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Industri game ternyata memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Pemerintah pun kini tengah menyiapkan roadmap untuk mendukung ekosistem pengembangan industri game di tanah air.
ADVERTISEMENT
Pendidikan tinggi (Dikti) telah membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengambil kurikulum game di luar jurusan utama yang mereka ikuti saat ini.
Bahkan Kementerian Ekonomi Kreatif bahkan kini tengah menyusun peraturan Presiden guna mendukung pengembangan industri Game ini. Perpres ini sangat penting untuk mendorong pengembangan industri ini.
Direktur aplikasi dan tata kelola ekonomi Digital Kementerian Ekonomi Kreatif, Muhammad El Hilman menandaskan sudah waktunya ada upaya untuk mendorong pengembangan industri game lokal karena potensi ekonominya sangat besar. Sudah saatnya Indonesia mengambil peran dalam industri ini sebagai kreator bukan lagi user.
"Selama ini memang Indonesia lebih banyak sebagai user aplikasi game ketimbang sebagai kreator," kata dia, Selasa (29/11/2022) malam.
Kementerian Ekonomi Kreatif sendiri sebenarnya memiliki program salah satunya adalah pemasaran dari produk kreatif. Dan ada itu di dalam negeri maupun ada di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Hanya saja ternyata sekarang tak sedikit game-game dari tanah air yang justru cukup diminati di luar negeri. Bahkan ada satu game buatan anak-anak Bandung yang sudah mampu menghasilkan Rp 100 miliar.
"Ha tersebut menunjukkan jika game memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Oleh karenanya kita dukung pengembangan industri ini,"terangnya
Saat ini pihaknya memang tengah merancang Peraturan Presiden (Perpres) yang bisa dijadikan sebagai landasan hukum atau dasar untuk stakeholder-stakeholder agar bisa turut berperan dalam pengembangan industri ini.
Ke depan harapannya akan semakin banyak game developer-game developer di tanah air. Di mana sejatinya kantong-kantong game development sudah tersebar di beberapa daerah di antaranya Bandung, Jogja, Malang, Bali dan Kalimantan Timur. Mereka.
"Di kota-kota itu telah memiliki komunitas-komunitas game development yang memang masih minim,"kata dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor Bidang Keuangan Universitas Terbuka (UT), Prof Ali Muktianto mengungkapkan Universitas Terbuka berkolaborasi dengan Ice Institute dan Acer memang berupaya keras menjadi game sebagai industri. Seperti diketahui game ini hari ini sangat diminati oleh seluruh kalangan masyarakat terutama anak-anak generasi z ya generasi terbaru ini
" Harapannya Indonesia tak sekadar menjadi user (pengguna) aplikasi game namun juga kreator (pencipta) game itu sendiri,"kata dia.
Namun sayang, lanjutnya, industri game ini masih dimonopoli atau masih dikuasai oleh pemain-pemain asing. Sehingga pihaknya ingin mengambil peran dan mampu mengambil porsi yang lebih besar untuk masuk ke dunia game tersebut.
Karena menurutnya, game atau permainan digital ini juga menjadi salah satu sumber income terbesar di dunia digital. Sehingga pihaknya memang mendorong pembuatan pusat pengembangan teknologi dan pembelajaran game ini.
ADVERTISEMENT
Sub Koordinator Pembelajaran Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Yunita Prianingsih menambahkan, pihaknya memang berupaya keras menyusun program pengembangan ekosistem game developer secara nasional. Di mana secara nasional dari sisi pendidikan khususnya di pendidikan tinggi telah memutuskan untuk menawarkan program game development ini ke mahasiswa.
"ada beberapa program yang ditawarkan oleh Dikti untuk memungkinkan mahasiswa itu bisa mengambil mata kuliah di luar bidang utamanya,"ungkap dia.
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming menandaskan pihaknya memang mengedepankan pengembangan teknologi. Di mana anak-anak muda jangan hanya menjadi penonton namun harus menjadi pemain. Oleh karenanya pihaknya mendorong game working space segera terealisasi.
"Kami sangat mendukung segala upaya dalam menunjang perkembangan dunia game di Indonesia. Dan kita sudah membuka angkatan pertama di mana ada 600 mahasiswa yang mampu menghasilkan 54 game. Dan kita akan melanjutkan lagi,"tuturnya.
ADVERTISEMENT
Head Of Marketing Acer Indonesia, Fransisca Maya mengatakan perusahaannya memang berupaya mendukung pemerintah dalam menciptakan ekosistem game di tanah air. Karena potensi pengembangan industri game di tanah air cukup besar.
"Kami dikenal sebagai produsen laptop game. Kami ingin mendukung lebih besar lagi pengembangan industri game dengan berkolaborasi membangun game working space,"tambahnya.
nampaknya mulai mendapat tempat untuk kalangan pendidikan tinggi (Dikti). Mereka kini mulai membuka angkatan khusus bagi mahasiswa yang menyukai game. Tak hanya itu, mereka bahkan membuka Game Working Space pertama di Indonesia yang ada di Solo Techno Park.