Konten Media Partner

Menteri LHK Geram Lihat Tumpukan Sampah di Jogja, Pj Wali Kota Siap Jelaskan

20 November 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, buka suara terkait sidak yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq di Depo Mandala Krida, Senin (18/11/2024) kemarin
ADVERTISEMENT
Saat sidak berlangsung, diketahui kondisi di Depo Mandala Krida tampak dipenuhi tumpukan sampah yang menggunung. Hal ini membuat Menteri LHK yang berkunjung geram melihatnya sehingga memicu kritik terhadap pengelolaan sampah yang ada di kota Yogyakarta tersebut.
Bahkan Hanif menilai pengelolaan sampah di kota Jogja tidak mencerminkan keseriusan pemerintah daerah.
"Ini mencemari lingkungan. Dengan kapasitas 300 ton per hari, sampah dari sini ke mana dibuangnya? Harus ada yang bertanggung jawab atas kondisi ini. Jika terbukti ada pelanggaran, saya akan membawa pihak yang bersalah ke jalur hukum sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008," tegas Hanif, Senin (18/11/2024), kemarin.
Terkait hal ini, Sugeng mengatakan siap memberikan penjelasan terhadap kondisi depo tersebut. Dia juga mengungkap sidak dilakukan tanpa pemberitahuan sehingga pihaknya tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan langkah apa saja yang telah diambil oleh Pemkot Yogyakarta untuk mengelola sampah di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
"Pak Menteri datang langsung ke lapangan secara mendadak. Kami tidak sempat memberikan penjelasan secara detail, baik terkait data real, peta jalan, maupun langkah-langkah yang sudah kami jalankan," kata Pejabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto usai dipanggil oleh Sultan HB X, Selasa (19/11/2024).
Sugeng memastikan pihaknya akan segera bersurat kepada Menteri LHK untuk menyampaikan klarifikasi secara resmi terkait kondisi yang terjadi.
Dia menjelaskan Pemkot Yogyakarta telah melakukan berbagai upaya untuk menangani masalah sampah. Bahkan, kata dia, sekitar 170–180 ton sampah dari total 200 ton yang dihasilkan setiap hari sudah berhasil dikelola.
Namun, memang masih ada keterbatasan fasilitas pengolahan dan lahan yang menjadi kendala utama untuk menuntaskan momok sampah dari Kota pelajar itu.
ADVERTISEMENT
"Kami akan menyampaikan data fakta lapangan dan peta jalan pengelolaan sampah. Jika diperlukan, kami siap memberikan penjelasan langsung di Jakarta," tandasnya.
Sebelumnya, Sugeng juga memenuhi pemanggilan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X atas adanya sidak dari Menteri LHK itu.
Adapun tujuan dari pemanggilan ini didasari ketidaknyamanan Raja Keraton Ngayogyakarta atas hasil sidak yang didapati di lapangan.
"Sudah saya panggil (Pj Wali Kota Yogyakarta) sama Pak Sekda tadi, nggak nyaman aja dengarnya," imbuh Sultan HB X.
(M Wulan)