Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Momen Kaum Difabel di Temanggung Ikuti Upacara HUT ke-78 RI
18 Agustus 2023 10:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan RI menjadi hari istimewa, bagi segenap masyarakat, di Indonesia, tak terkecuali bagi kaum difabel. Bahkan untuk menunjukkan rasa nasionalismenya kaum disabilitas di Kabupaten Temanggung menggelar upacara pengibaran bendera untuk memperingati kemerdekaan, di halaman Rumah Dinas Wakil Bupati, Kamis (17/8/2023).
ADVERTISEMENT
Semua petugas upacara berasal dari para difabel sendiri, mulai dari perwira upacara, pemimpin upacara, komandan pleton, pembaca acara, hingga pengibar bendera. Mereka pun tampak bersemangat saat menjalankan tugas, kesungguhan juga nampak dari para peserta upacara yang mayoritas difabel.
Miswanti penyandang disabilitas sensorik netra memulai upacara dengan membacakan susunan acara. Perempuan berjilbab yang juga Ketua Pertuni Temanggung ini dengan lancar membacakan setiap tahap upacara menggunakan huruf braille. Pun begitu kesigapan ditunjukkan oleh pengibar bendera, yakni Beni Yulianus (difabel dhaksa), Erina (difabel sensorik netra), dan Agus Riyanto (difabel daksa).
Kibaran Sang Saka Merah Putih pun disambut dengan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sesaat setelah dikomando penghormatan dari Marsiana, penyandang disabilitas dhaksa. Dengan lantang ia berseru "kepada sang merah putih, hormat grak"!!..
ADVERTISEMENT
Tuyadi (45), penyandang disabilitas netra asal Kecamatan Bansari, yang mengikuti upcara tersebut mengaku sangat terkesan, sebab kaum difabel mendapat kesempatan mengikuti upacara bendera dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI. Pasalnya, untuk mengisi kemerdekaan ini menjadi tanggungjawab semua elemen bangsa, tanpa terkecuali.
"Saya merasa senang dan terkesan sekali bisa ikut upacara ini. Melalui upacara mengingat perjuangan para pahlawan menjadi lebih khusuk, pas mengheningkan cipta saya merasakan benar-benar sampai dalam hati. Kita harus menghargai perjuangan pahlawan. Apalagi tadi disampaikan bahwa rasa nasionalisme saat ini hampir luntur, saya keberatan kalau bangsa Indonesia hilang rasa nasionalismenya," ujarnya.
Hal senada dikatakan, Suwarno (53), penyandang disabilitas dhaksa asal Mengor, Kecamatan Kaloran. Saking semangatnya, untuk persiapan upacara HUT Kemerdekaan ini, ia sudah bangun pukul 04.00 dini hari, lalu tepat pukul 06.30 WIB sudah meluncur ke kota Temanggung mengendarai sepeda motor roda tiga miliknya.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa bangga bisa ikut berpartisipasi dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Makna kemerdekaan bagi saya adalah bisa menentukan nasib sendiri, bebas berkarya," katanya.
Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo mengatakan, upacara ini merupakan ide dari PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia). Mereka menghendaki bisa menyelenggarakan upacara HUT Kemerdekaan RI dan kemudian diselenggaran di halaman depan rumah dinasnya.
"Semangat mereka luar biasa, upacara terselanggara dengan sukses. Harapan kami ini bisa menambah semangat kaum difabel, karena mereka juga mempunyai moto "Kita Mampu Kita Bisa". Mereka bisa berkompetensi di bidangnya masing-masing sepanjang diberi kesempatan, InsyaAllah mereka mampu dan mereka bisa," katanya.(ari)